Bisnis.com, JAKARTA — Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS terpantau menguat pada pembukaan perdagangan awal pekan ini, Senin (18/7/2022), sejalan dengan pergerakan mayoritas mata uang lain di kawasan Asia.
Berdasarkan data Bloomberg, nilai tukar rupiah terpantau dibuka menguat 46,5 poin atau 0,31 persen ke posisi Rp14.950 per dolar AS. Sementara itu, indeks dolar AS pada pukul 09.00 WIB melemah 0,21 persen atau 0,22 poin ke posisi 107,6.
Selain rupiah, mayoritas mata uang lain di kawasan Asia Pasifik dibuka menguat di antaranya yuan China naik 0,09 persen, dolar Singapura naik 0,26 persen, dan yen Jepang yang naik 0,33 persen terhadap dolar AS.
Baht Thailand juga menguat 0,08 persen terhadap dolar AS. Kemudian won Korea Selatan menguat 0,65 persen terhadap greenback.
Direktur Laba Forexindo Berjangka Ibrahim Assuaibi menjelaskan pelemahan indeks dolar pada akhir pekan lalu dipicu oleh sentimen The Fed yang memberi sinyal tidak akan menaikkan suku bunga acuan sebesar 100 basis poin sebagaimana perkiraan pasar.
Di sisi lain, surplus perdagangan Indonesia pada Juni 2022 yang berlanjut turut memberi tenaga pada rupiah. Surplus bulanan Juni 2022 mencapai US$5,09 miliar dan menjadi surplus bulanan ke-26 yang dinikmati Indonesia.
Baca Juga
Direktur MNC Asset Management Edwin Sebayang dalam riset hariannya memperkirakan mata uang rupiah bergerak di rentang Rp14.960—Rp15.050 hari ini. Pasar dalam negeri cenderung menghadapi sentimen positif, seiring dengan menguatnya harga komoditas.
Minyak mentah terpantau menguat 1,87 persen, emas naik sebesar 0,04 persen, CPO naik 0,79 persen, dan harga nikel naik sebesar 3,07 persen.