Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Tertekan Capital Outflow, Kinerja Reksa Dana Saham Paling Boncos

Kinerja kelompok reksa dana saham memimpin pelemahan sebesar 0,68 persen selama pekan lalu.
Warga mengakses informasi tentang reksa dana di Jakarta, Rabu (6/7/2022). Bisnis/Himawan L Nugraha
Warga mengakses informasi tentang reksa dana di Jakarta, Rabu (6/7/2022). Bisnis/Himawan L Nugraha

Bisnis.com, JAKARTA – PT Infovesta Utama mengungkapkan dalam sepekan terakhir kinerja reksa dana melemah akibat adanya tekanan capital outflow.

Berdasarkan data Infovesta, dari seluruh instrumen reksa dana pada periode 8- 15 Juli 2022, hanya instrumen reksa dana pasar uang yang tercatat mengalami pertumbuhan kinerja sebesar 0,05 persen.

Sementara itu, instrumen lain dalam sepekan terpantau bergerak melemah. Kelompok reksa dana saham memimpin pelemahan sebesar 0,68 persen, lalu reksa dana campuran tercatat melemah 0,60 persen, dan reksa dana pendapatan tetap melemah sebesar 0,25 persen.

Mengutip laporan mingguan Infovesta, melemahnya kinerja reksa dana dalam sepekan tersebut akibat beberapa kekhawatiran dan tekanan yang ada di pasar.

“Tekanan terjadi akibat adanya capital outflow di pasar sepekan terakhir sebesar Rp1,7 triliun,” tulis Infovesta dalam laporannya, dikutip Senin (18/7/2022).

Selain itu, Infovesta menyampaikan rilis data inflasi Amerika Serikat menyentuh level 9,1 persen pada pekan lalu turut mempengaruhi kekhawatiran pasar akan rencana kebijakan kenaikan suku bunga The Fed sebesar 75 basis poin (bps).

Oleh sebab itu, kekhawatiran tersebut memberikan dampak negatif terhadap pasar saham maupun obligasi. Terlihat dari Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang melemah 1,31 persen dalam sepekan. Kemudian indeks acuan obligasi pemerintah (IGBI) yang turun 0,14 persen, disusul dengan indeks acuan obligasi korporasi (ICBI) yang turut melemah 0,01 persen.

Sementara itu, mengikuti pelemahan kinerja sepekan, sepanjang tahun hingga Jumat (15/7/2022), reksa dana saham terus mengalami pelemahan sehingga kinerjanya melemah hingga 3,79 persen year to date (ytd).

Instrumen reksa dana pendapatan tetap juga berada di zona merah dengan melemah sebesar 1,03 persen ytd.

Di sisi lain, reksa dana campuran sepanjang tahun masih tercatat tumbuh 0,07 persen ytd dan reksa dana pasar uang terus menguat dan telah tumbuh sebesar 1,40 persen ytd.

Beralih pada reksa dana syariah, instrumen reksa dana saham syariah tercatat justru memimpin pertumbuhan pada pekan lalu dengan tumbuh sebesar 0,08 persen lalu disusul dengan reksa dana pasar uang syariah yang tumbuh 0,05 persen.

Sedangkan reksa dana campuran syariah pekan lalu justru mengalami pelemahan sebesar 0,38 persen dan reksa dana pendapatan tetap syariah melemah 0,18 persen.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper