Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Harga Emas Loyo, Dihantam Penguatan Dolar AS dan Suku Bunga The Fed

Diadang ekspektasi pasar akan kenaikan suku bunga The Fed sebesar 100 basis poin menekan harga emas.
Emas batangan 24 karat ukuran 1oz atau 1 ons, setara 28,34 gram. Harga emas mengalami pergerakan ekstrim pada pekan ini yang mana sempat turun ke level US$1.800 per ons beberapa hari setelah memecahkan rekor harga tertinggi./Bloomberg
Emas batangan 24 karat ukuran 1oz atau 1 ons, setara 28,34 gram. Harga emas mengalami pergerakan ekstrim pada pekan ini yang mana sempat turun ke level US$1.800 per ons beberapa hari setelah memecahkan rekor harga tertinggi./Bloomberg

Bisnis.com, JAKARTA — Harga emas melemah pada penutupan perdagangan Jumat (15/7/2022) dibebani oleh penguatan pada indeks dolar AS dan prediksi kenaikan suku bunga The Fed

Mengutip data Bloomberg, harga emas Comex terpantau melemah 0,13 persen ke US$1.703,60 per troy ons. Adapun, harga emas Spot turun 0,10 persen ke US$1.708,17 per troy ons.

Tim Riset ICDX menilai, setelah dirilisnya data inflasi sebesar 9,1 persen para pedagang meningkatkan ekspektasi dari kenaikan tingkat suku bunga sebesar 75 basis poin menjadi kenaikan tingkat suku bunga 100 basis poin. 

Meskipun dianggap sebagai lindung nilai pada saat inflasi, daya tarik emas cenderung melemah ditengah ekspektasi kenaikan tingkat suku bunga. Dengan adanya ekspektasi kenaikan tinfkat suku bunga membuat indeks dolar AS melonjak ke zona 109 pada hari kamis, menjadikannya posisi tertinggi dalam 20 tahun. 

Emas yang dihargakan dengan dolar akan menjadi mahal bagi pemegang mata uang lainnya. Dolar AS yang menguat mendorong emas lebih rendah.

"Saat ini dolar menjadi pilihan bagi investor sebagai tempat perlindungan di tengah meningkatnya risiko perlambatan ekonomi," ungkap Tim Riset ICDX dalam riset harian, dikutip Sabtu (16/7/2022).

ICDX memperkirakan harga emas melemah dan dapat mencapai support ke level US$1.692,27 dan resistance terdekatnya berada di areal US$1.729,51 per troy ons.

Sementara itu, support terjauhnya berada di areal US$1.688,39 hingga ke areal US$1.677,52 per troy ons. Sementara untuk resistance terjauhnya berada di areal US$1.736,50 hingga ke areal US$1.745,81 per troy ons.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper