Bisnis.com, JAKARTA — Harga emas melemah pada penutupan perdagangan Jumat (15/7/2022) dibebani oleh penguatan pada indeks dolar AS dan prediksi kenaikan suku bunga The Fed.
Mengutip data Bloomberg, harga emas Comex terpantau melemah 0,13 persen ke US$1.703,60 per troy ons. Adapun, harga emas Spot turun 0,10 persen ke US$1.708,17 per troy ons.
Tim Riset ICDX menilai, setelah dirilisnya data inflasi sebesar 9,1 persen para pedagang meningkatkan ekspektasi dari kenaikan tingkat suku bunga sebesar 75 basis poin menjadi kenaikan tingkat suku bunga 100 basis poin.
Meskipun dianggap sebagai lindung nilai pada saat inflasi, daya tarik emas cenderung melemah ditengah ekspektasi kenaikan tingkat suku bunga. Dengan adanya ekspektasi kenaikan tinfkat suku bunga membuat indeks dolar AS melonjak ke zona 109 pada hari kamis, menjadikannya posisi tertinggi dalam 20 tahun.
Emas yang dihargakan dengan dolar akan menjadi mahal bagi pemegang mata uang lainnya. Dolar AS yang menguat mendorong emas lebih rendah.
"Saat ini dolar menjadi pilihan bagi investor sebagai tempat perlindungan di tengah meningkatnya risiko perlambatan ekonomi," ungkap Tim Riset ICDX dalam riset harian, dikutip Sabtu (16/7/2022).
Baca Juga
ICDX memperkirakan harga emas melemah dan dapat mencapai support ke level US$1.692,27 dan resistance terdekatnya berada di areal US$1.729,51 per troy ons.
Sementara itu, support terjauhnya berada di areal US$1.688,39 hingga ke areal US$1.677,52 per troy ons. Sementara untuk resistance terjauhnya berada di areal US$1.736,50 hingga ke areal US$1.745,81 per troy ons.