Bisnis.com, JAKARTA – Saham emiten Bank Panin, PT Bank Pan Indonesia Tbk. terpantau melemah pada pagi ini, Kamis (14/7/2022) setelah dalam beberapa waktu mengalami penguatan.
Berdasarkan data Bloomberg, pukul 10.08 WIB, saham emiten berkode saham PNBN terlihat melemah 1,59 persen atau 30 poin ke level 1.860, setelah sempat dibuka menguat pada perdagangan hari ini.
Adapun emiten dengan kapitalisasi pasar Rp44,79 triliun tersebut telah mengalami kenaikan 10,39 persen dalam sepekan terakhir, dan selama sepanjang tahun telah tercatat melonjak 141,56 persen.
Sebagai informasi, dalam dua pekan terakhir kabar tentang pengambilalihan atau akuisisi kepemilikan emiten perbankan tersebut oleh salah satu pemegang sahamnya mewarnai pasar dan mendorong kenaikan harga sahamnya.
Salah satu kabar terbaru yakni rencana masuknya Mitsubishi UFJ Financial Group Inc. (MUFG) ke Bank Panin.
Dikutip dari Bloomberg, MUFG dikabarkan tengah mempertimbangkan tawaran mengambil alih Bank Panin. MUFG merupakan entitas keuangan yang telah berkembang di Asia Tenggara melalui merger dan akuisisi di pasar seperti Indonesia, Filipina, dan Thailand dalam kurun beberapa tahun terakhir.
Baca Juga
Jejak bisnis perbankan MUFG di Indonesia tercatat di PT Bank Danamon Indonesia Tbk.
Terkait dengan kabar tersebut, Presiden Direktur Bank Panin Herwidayatmo mengatakan bahwa manajemen belum menerima informasi apapun terkait dengan perkembangan pelepasan kepemilikan oleh salah satu pemegang sahamnya.
“Sampai saat ini, manajemen Bank Panin belum menerima penjelasan dari pemegang saham pengendali tentang rencana dimaksud,” ujar Herwidayatmo kepada Bisnis, Rabu (13/7).
Sempat dikabarkan, ANZ Banking Group melalui Votraint No. 1103 Pty Limited yang merupakan pemegang saham pengendali (PSP) Bank Panin dengan kepemilikan sebesar 38,82 persen, bakal melego kepemilikannya.
Hanya saja, rencana ANZ melepas saham PNBN sudah beredar sejak lama. Selain ANZ, kepemilikan saham di PNBN per Maret 2022 tercatat PT Panin Financial Tbk. (PNLF) dengan pengendali Gunadi Gunawan, Mu’min Ali Gunawan, Muljadi Koesumo, dan Tidjan Ananto yang menguasai 46,04 persen.
Herwidayatmo mengungkapkan apabila pada akhirnya MUFG resmi mengambil tawaran akuisisi tersebut, maka pihaknya akan menghormati keputusan PSP perseroan.
“Penjualan saham Bank Panin oleh para pemegang saham Bank Panin merupakan hak yang harus dihormati oleh manajemen Bank Panin,” katanya.
Selain soal kabar pengambilalihan saham PNBN, faktor yang lain yang dinilai menjadi sentimen positif atas prospek Bank Panin adalah keputusan perseroan yang membagikan dividen pertama kali setelah 17 tahun.
“Mengapa selama 17 tahun tidak membagi dividen? Karena pemegang saham selama ini memprioritaskan penguatan modal. Sebagaimana dimaklumi, sebagai bank, kita diwajibkan untuk memiliki modal yang cukup kuat,” kata Herwidayatmo.
Pemegang saham PNBN memutuskan untuk membagikan dividen tunai sebesar Rp20 per saham atau hampir Rp481,63 miliar.
Sepanjang 2021, PNBN berhasil membukukan laba bersih setelah pajak (NPAT) konsolidasi sebesar Rp1,82 triliun. Sedangkan laba operasional sebelum pencadangan dan pajak mencapai Rp7,67 triliun.