Bisnis.com, JAKARTA - Perusahaan perkebunan sawit PT Jhonlin Agro Raya Tbk. (JARR) melakukan penawaran umum perdana saham dengan melepas maksimal 1,2 miliar saham, atau mewakili 15,29 persen dari modal ditempatkan dan disetor penuh perseroan.
Saham Jhonlin Agro memiliki nilai nominal Rp100. Rencananya, IPO Jhonlin Agro bakal ditawarkan ke masyarakat dengan harga kisaran Rp250-Rp300 setiap saham.
Tidak tanggung-tanggung, dalam prospektusnya, Jhonlin berencana akan membagikan dividen kepada pemegang saham mulai tahun 2024 sebanyak-banyaknya 15 persen jika laba bersih setelah pajak mencapai Rp50 miliar sampai Rp100 miliar, dan maksimal 20 persen jika laba bersih di atas Rp100 miliar.
Sepanjang kuartal I/2022, Jhonlin Agro mencatatkan peningkatan penjualan bersih sebesar Rp1,29 triliun. Penjualan bersih ini melesat 12.433 persen dibandingkan periode yang sama tahun 2021 sebesar Rp10,3 miliar.
Peningkatan ini terutama akibat peningkatan volume penjualan FAME sebesar Rp1,09 triliun, seiring dengan beroperasinya pabrik pengolahan Biodiesel perseroan pada September 2021. Perseroan juga mengeluarkan produk baru, yakni Palm Faaty Acid Distillate (PFAD), Crude Glycerin (CG), dan Fatty Matter.
Meningkatnya penjualan perseroan ini juga turut meningkatkan beban pokok penjualan menjadi Rp1,16 triliun pada kuartal I/2022, dari Rp5,71 miliar dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
Baca Juga
Meski beban pokok meningkat, calon emiten berkode saham JARR ini mencetak peningkatan laba bruto dari Rp4,6 miliar pada kuartal I/2021, menjadi Rp128,9 miliar di kuartal I/2022.
JARR juga tercatat mampu membalikkan kerugian tahun berjalan sebesar Rp7,8 miliar di kuartal I/2021, menjadi laba tahun berjalan sebesar Rp80,2 miliar di tiga bulan pertama 2022. Peningkatan ini diakibatkan adanya peningkatan laba usaha sebesar Rp109 miliar.
Jhonlin Agro juga mencatatkan peningkatan jumlah aset menjadi Rp3,33 triliun di akhir Maret 2022, dari Rp2,4 triliun di akhir Desember 2021.