Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pasar Masih Khawatirkan Resesi, Harga Minyak Dunia Mendingin

Harga minyak dunia mendingin gara-gara pasar khawatir resesi global.
Ilustrasi. Tanki penimbunan minyak./Bloomberg
Ilustrasi. Tanki penimbunan minyak./Bloomberg

Bisnis.com, JAKARTA – Harga minyak dunia terpantau mendingin selama sepekan belakangan seiring dengan kekhawatiran pasar terhadap potensi resesi dan berkurangnya pasokan.

Dilansir dari Bloomberg pada Sabtu (9/7/2022), harga minyak jenis West Texas Intermediate (WTI) tercatat turun 3,4 persen selama perdagangan pekan ini. Pada perdagangan Jumat kemarin, harga minyak WTI terpantau bertahan di kisaran US$104 per barel.

Investor dinilai masih mengkhawatirkan pengetatan kebijakan moneter AS yang dapat berimbas pada resesi. Meski demikian indikator pasar fisik di AS masih mencatatkan spread yang positif antara pasokan dan permintaan, dan mencapai level tertingginya sejak Maret 2022 di awal pekan ini.

“Kami mempercayai masih terlalu dini bagi pasar komoditas untuk melemah karena kekhawatiran resesi ketika pertumbuhan ekonomi global masih optimal dan permintaan pasar yang kuat,” jelas analis Goldman Sachs, Jeffrey Curie dalam laporannya.

Perdagangan yang volatil membuat harga minyak terkoreksi dari level tertingginya bulan lalu. Meski demikian, harga minyak dunia masih naik lebih dari 35 persen secara year to date seiring dengan invasi Rusia ke Ukraina.

Kondisi pasar yang kompleks membuat analis menawarkan outlook yang berbeda satu sama lain. Goldman Sachs menyatakan masih bullish pada komoditas, sementara Citigroup Inc menyebutkan pasar komoditas dibayangi risiko koreksi yang signifikan.

Sementara itu di AS, harga bahan bakar minyak eceran mencatatkan penurunan terbesar harian dalam lebih dari 1 dekade terakhir. Hal ini menjadi kabar baik untuk Presiden AS, Joe Biden, yang belakangan kesulitan mengendalikan harga bahan bakar di negara tersebut.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper