Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Inflasi Untungkan Bukalapak (BUKA), Begini Penjelasan Analis

Proyeksi saham Bukalapak (BUKA) ini bergantung pada dampak inflasi yang akan mempengaruhi segmen menengah ke bawah.
Warga menggunakan aplikasi Bukalapak di Jakarta, Selasa (18/1/2022). Bisnis/Fanny Kusumawardhani
Warga menggunakan aplikasi Bukalapak di Jakarta, Selasa (18/1/2022). Bisnis/Fanny Kusumawardhani

Bisnis.com, JAKARTA - Direksi PT Bukalapak.com Tbk. (BUKA) memperkirakan kenaikan inflasi dapat menguntungkan perseroan di lini Mitra Bukalapak. Analis memandang proyeksi manajemen BUKA tersebut cukup masuk akal.

Analis BRI Danareksa Sekuritas Niko Margaronis menuturkan, pandangan direksi Bukalapak mengenai efek downtrading konsumen akibat inflasi secara teori masuk akal.

"Saya percaya [downtrading] juga. Tetapi, akan tergantung pendapatan masyarakat dan daya beli," kata Niko, dihubungi Senin (4/7/2022).

Meski demikian, Niko belum dapat memastikan sejauh apa peningkatan inflasi dapat menguntungkan kinerja Bukalapak hingga akhir tahun 2022.

Menurutnya, proyeksi manajemen emiten berkode saham BUKA ini bergantung pada dampak inflasi yang akan mempengaruhi segmen menengah ke bawah.

"Tergantung seberapa banyak inflasi akan mempengaruhi segmen menengah ke bawah. Sulit untuk dikatakan sekarang," ujarnya.

Sebelumnya, Direktur Bukalapak.com Teddy Oetomo mengatakan, dampak suku bunga The Fed berada di luar kendali perseroan. Namun, lanjutnya, berbeda dengan perusahaan teknologi di dunia dan regional, BUKA saat ini memiliki kas yang cukup besar sehingga kenaikan suku bunga akan menjadi peningkatan terhadap pendapatan bunga perusahaan.

"Dapat dilihat EBITDA yang disesuaikan minus Rp320 miliar, tapi cash burn di sekitar Rp200 miliar. Artinya terdapat support dari pendapatan income di atas Rp100 miliar, di mana kenaikan bunga akan berimbas ke interest income perseroan," ujar Teddy dalam paparan publik Bukalapak, Rabu (29/6/2022).

Selain itu, lanjutnya, peningkatan inflasi juga membawa dampak positif bagi emiten berkode saham BUKA ini. Teddy menjelaskan, apabila inflasi terjadi, maka akan terjadi downtrading dalam belanja konsumen.

"Terdapat konsumen yang pindah beli shampo per botol menjadi per sachet. Hal ini akan menjadi katalis positif bagi warung, karena sebagian besar penjualan mereka adalah volume kecil," tuturnya.

Bank Indonesia (BI) mematok perkiraan inflasi pada kisaran 2-4 persen. Namun, inflasi pada tahun ini diperkirakan akan melebihi patokan bank sentral. Menteri Keuangan Sri Mulyani memperkirakan inflasi akan mencapai 4,5 persen pada tahun ini.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper