Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

RUPS Hari Ini, SMDR Kerek Target Pendapatan Jadi Rp14,8 Triliun

PT T Samudera Indonesia Tbk. (SMDR) meningkatkan target pendapatan ke US$1 miliar atau sekitar Rp14,8 triliun seiring dengan kenaikan tarif pengapalan atau freight rate.
Direktur Utama PT Samudera Indonesia Tbk Bani M. Mulia (kanan) memberikan penjelasan mengenai kinerja perusahaan saat berkunjung ke kantor redaksi Bisnis Indonesia, di Jakarta. PT Samudera Indonesia Tbk. (SMDR) meningkatkan target pendapatan ke US$1 miliar atau sekitar Rp14,8 triliun seiring dengan kenaikan tarif pengapalan atau freight rate. Foto: JIBI/Bisnis/Dedi Gunawan
Direktur Utama PT Samudera Indonesia Tbk Bani M. Mulia (kanan) memberikan penjelasan mengenai kinerja perusahaan saat berkunjung ke kantor redaksi Bisnis Indonesia, di Jakarta. PT Samudera Indonesia Tbk. (SMDR) meningkatkan target pendapatan ke US$1 miliar atau sekitar Rp14,8 triliun seiring dengan kenaikan tarif pengapalan atau freight rate. Foto: JIBI/Bisnis/Dedi Gunawan

Bisnis.com, JAKARTA - Emiten pelayaran PT Samudera Indonesia Tbk. (SMDR) meningkatkan target pendapatan 2022 menjadi US$1 miliar (setara dengan Rp14,8 triliun dengan kurs Rp14.825 per dolar Amerika Serikat). Target tersebut lebih tinggi US$300 juta dari target sebelumnya yakni US$700 juta.

Direktur Utama Samudera Indonesia Bani Maulana Mulia mengatakan peningkatan target pendapatan ke US$1 miliar tidak terlepas dari kenaikan tarif pengapalan atau freight rate.

"Sebelumnya kami menargetkan pendapatan 2022 menembus level US$700 juta, namun saat ini kami mengubah target tersebut menjadi US$1 miliar," kata Bani kepada Bisnis, Selasa (28/6/2022).

Bani mengatakan bahwa terdapat peluang yang dimanfaatkan oleh perusahaan dari kenaikan ongkos pelayaran atau freight. Kenaikan ongkos pelayaran dipicu oleh berbagai kondisi global utamanya perang Rusia-Ukraina.

Untuk itu, strategi yang disiapkan oleh SMDR yakni mengalihkan kapasitas layanan kontainer yang dimiliki untuk jasa/barang (komoditas) yang paling menguntungkan.

"Kami meneliti keadaan setiap layanan dan mengalihkan kapal ke layanan yang paling memberikan kontribusi positif. Sampai sejauh ini kami optimis dapat mencapai target kami di 2022," jelas Bani.

Emiten pelayaran tersebut sebelumnya sudah mengungkap rencana peningkatan target pendapatan tahun ini setelah menyerap belanja modal atau capex (capital expenditure) US$50 juta sepanjang 2022 hingga saat ini.

Artinya, SMDR baru menyerap kurang dari 50 persen anggaran belanja modal dari target sekitar US$130 juta-US$150 juta.

"Realisasi capex kami terus jaga berhati-hati, yang pasti proses akuisisi sejauh ini berjalan sangat positif sesuai rencana. Untuk revisi target saat ini masih dalam proses finalisasi, nanti akan kami umumkan," ujarnya kepada Bisnis, dua pekan lalu.

Pada kuartal I/2022, SMDR ini mencatatkan pendapatan sebesar US$250,09 juta atau tumbuh 48,88 persen dari tahun sebelumnya senilai US$127,83 juta.

Pendapatan tersebut mayoritas berasal dari jasa pelayaran dan keagenan senilai US$219,94 juta, selanjutnya disusul oleh pendapatan dari jasa logistik dan pelabuhan senilai US$33,54 juta, dan pendapatan lain-lain senilai US$2,82 juta.

Dengan kinerja sepanjang kuartal I/2022, SMDR mencetak laba bersih senilai US$88,93 juta, naik 76,64 persen dari US$20,77 juta pada periode yang sama di 2021.

Hari ini, SMDR akan melakukan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS). SMDR membuka peluang membagikan dividen dari laba bersih 2021.

Bani Maulana Mulia mengatakan, laba yang diperoleh pada 2021 akan kami rekomendasikan atau usulkan direksi kepada dewan komisaris dan ke Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS)untuk ada usulan dividen.

“Namun, mengenai porsi dividen berapa yang bisa dibagikan, kalau secara jumlah mungkin pantasnya proporsional lebih tinggi dari tahun sebelumnya melihat hasilnya lebih baik,” jelasnya dalam paparan publik, Kamis (31/3/2022).

Adapun, terkait jumlahnya, Bani belum bisa menyebutkan, menanti putusan dari pemegang saham dan jajaran direksi serta komisaris dalam RUPS.

Pada 2021, berdasarkan laporan keuangan, SMDR berhasil mencetak pendapatan senilai US$672,9 juta atau naik 37 persen dari pada 2020 senilai US$490,8 juta.

Selain itu, laba usaha perusahaan tercatat melambung 489 persen ke US$144,5 juta dari 2020 hanya US$24,5 juta. Adapun, SMDR berhasil mencetak laba bersih US$93 juta, berbalik dari tahun sebelumnya rugi US$3,3 juta.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Dany Saputra
Editor : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper