Bisnis.com, JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka menguat pada perdagangan hari ini, Senin (27/6/2022), hari pertama implementasi penutupan kode domisili investor.
Berdasarkan data Bloomberg, pada pukul 09.00 WIB IHSG dibuka naik pada posisi 7.052,72. IHSG sempat mencatatkan posisi tertinggi pada 7.070,51 beberapa saat setelah pembukaan
Tercatat, 226 saham menguat, 107 saham melemah dan 178 saham bergerak ditempat. Kapitalisasi pasar terpantau pada posisi Rp9.209,79 triliun.
PT Samudera Indonesia Tbk (SMDR) terpantau menjadi saham dengan penguatan terbesar sejauh ini setelah naik 9,97 persen ke Rp3.200
Menyusul di belakangnya adalah PT Trimegah Karya Pratama Tbk (UVCR) yang naik 7,28 persen ke Rp162 dan PT Bank Ganesha Tbk (BGTG) yang menguat 4,76 persen ke level Rp132.
Direktur MNC Asset Management Edwin Sebayang mencatat IHSG telah menguat 1,53 persen pada pekan lalu sehingga kenaikan sepanjang tahun atau year to date (ytd) mencapai 7,01 persen, terlepas dari aksi jual asing yang menyentuh Rp4,2 triliun.
Baca Juga
Meski demikian, kombinasi penguatan indeks Dow Jones sebesar 2,7 persen dan EIDO sebesar 0,8 persen bisa mendorong penguatan IHSG hari ini. Selain itu, harga minyak mentah WTI juga naik 2,7 persen dan yield obligasi Indonesia tenor 10 kembali turun ke level 7,49 persen.
“IHSG berpeluang melanjutkan penguatannya seiring kombinasi naiknya Indeks DJIA, menguatnya EIDO, dan naiknya harga WTI Crude Oil sebesar 2,7 persen di tengah kembali turunnya yield obligasi Indonesia tenor 10 tahun di bawah level 7,29 persen,” kata Edwin dalam risetnya.
Meski demikian, Edwin memperingatkan soal potensi terjadinya aksi ambil untung atas saham berbasis komoditas di tengah turunnya harga. Nikel tercatat turun tajam 7,85 persen, timah turun di hari kedua sebesar 7,11 persen, batu bara turun 2,55 persen, dan CPO turun 1,33 persen.
Edwin memperkirakan hari ini IHSG bergerak di kisaran 6.967–7.106, sementara rupiah diprediksi bergerak di rentang Rp14.810—Rp14.870 terhadap dolar AS.
Sementara itu, BEI mulai mengimplementasikan penutupan kode domisili investor asing dan domestik secara real time mulai perdagangan hari ini.
Sekretaris Perusahaan Bursa Efek Indonesia Yulianto Aji Sadono mengatakan, selaku penyelenggara perdagangan saham di pasar modal Indonesia, BEI selalu mengedepankan perdagangan efek yang teratur, wajar, dan efisien.
“Salah satu upaya Bursa untuk menciptakan hal tersebut, Bursa mengimplementasikan penutupan kode broker pada data transaksi yang dikirim secara real time kepada pelaku pasar mulai 6 Desember 2021,” katanya dalam keterangan pers, dikutip Jumat (24/6/2022).
Dengan diimplementasikannya penutupan kode domisili investor ini maka pelaku pasar dan investor tidak dapat melihat kode domisili foreign atau domestic secara real time melalui layar aplikasi on-line trading.
Data dan informasi terkait transaksi investor domestik dan asing tetap dapat diakses pada akhir hari perdagangan melalui Data end of day (EoD) transaksi Bursa; Data olahan dari perusahaan sekuritas; Summary investor type pada Website BEI; Data Statistik pada Website BEI; dan Daily trading information.