Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Simak Prospek Sari Roti (ROTI) Usai Masuk Bisnis Susu dan Cokelat

Emiten produsen roti merek Sari Roti PT Nippon Indosari Corpindo Tbk. (ROTI) akan meminta persetujuan para pemegang saham untuk rencana penambahan bisnis ke produksi olesan cokelat (selai) dan susu kemasan. Diversifikasi bisnis ini diperkirakan mulai meningkatkan kinerja pada 2024.
Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan 2021 PT Nippon Indosari Corpindo Tbk. (ROTI) pada 12 April 2022./Istimewa
Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan 2021 PT Nippon Indosari Corpindo Tbk. (ROTI) pada 12 April 2022./Istimewa

Bisnis.com, JAKARTA — Emiten produsen roti merek Sari Roti, PT Nippon Indosari Corpindo Tbk. (ROTI) akan meminta persetujuan para pemegang saham untuk rencana penambahan bisnis ke produksi olesan cokelat (selai) dan susu kemasan. Diversifikasi bisnis ini diperkirakan mulai meningkatkan kinerja pada 2024.

Dalam keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia, manajemen ROTI menjelaskan penambahan bidang usaha sejalan dengan kebutuhan dan perkembangan komposisi penduduk Indonesia dan pertumbuhan pasar susu dan olesan cokelat.

“Perseroan memahami pola kebutuhan konsumen Indonesia akan makanan dan minuman dalam kemasan yang mudah didapatkan, terjamin kualitas maupun freshness produk tersebut sebagai jenis atau kategori produk yang lebih sehat,” jelas ROTI dikutip Selasa (21/6/2022).

Nippon Indosari akan menghadirkan produk selai dan susu kemasan dalam 2 ukuran. Rencana penambahan bidang usaha diperkirakan memberikan nilai tambah berupa tambahan pendapatan dan laba yang sejalan dengan bisnis utama roti.

ROTI memproyeksikan kontribusi bisnis olesan cokelat dan susu cokelat pada 2024 akan mencapai 6 persen nilai penjualan 2021 atau sekitar Rp197,25 miliar dan sekitar 3 persen laba kotor 2021 atau setara Rp53,59 miliar.

Sementara itu, Direktur ROTI Ida Apulia dalam keterangan resmi Mei 2022 mengemukakan operasional bisnis olesan cokelat dan susu kemasan selama tiga tahun ke depan sampai 2024 membutuhkan sekitar 1 persen dari ekuitas ROTI per 31 Desember 2021.

Per akhir Maret 2022, total ekuitas ROTI berada di angka Rp2,75 triliun, turun tipis dari posisi akhir Desember yang berada di angka Rp2,84 triliun. Dengan demikian, kebutuhan biaya untuk operasi bisnis selai cokelat dan susu cokelat untuk 3 tahun ke depan mencapai Rp28,49 miliar.

Produksi olesan cokelat bakal menggunakan tanah dan bangunan eksisting, dengan investasi alat produksi yang dibagi dengan investasi untuk keperluan internal. Produksi juga akan menggunakan mesin pengepakan botol dengan kapasitas produksi 57.600 botol per hari.

Adapun kegiatan produksi susu kemasan akan diserahkan kepada pihak ketiga dengan rekam jejak produksi susu puluhan tahun.

“Usaha perekrutan tenaga kerja belum dilakukan karena pabrik olesan cokelat yang masih dalam tahapan pembangunan,” papar manajemen.

ROTI sebagai produsen roti komersial terbesar di Indonesia sejauh ini mengoperasikan 14 pabrik dengan distribusi yang menjangkau 34 provinsi. Perluasan ke bisnis selai cokelat dan susu cokelat bermula dari pengamatan atas produk-produk unggulan Sari Roti, khususnya varian rasa cokelat.

Manajemen ROTI akan meminta persetujuan Pemegang Saham melalui Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa yang rencananya diselenggarakan pada 27 Juni 2022.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper