Industri Online Food Delivery Tumbuh, GoFood Pilihan Utama Konsumen

Layanan pesan-antar makanan secara online atau online food delivery (OFD) merupakan salah satu pendorong pertumbuhan ekonomi digital dan penggerak perekonomian di tengah masyarakat.
Foto: dok. Gojek
Foto: dok. Gojek

Bisnis.com, JAKARTA – Layanan pesan antar makanan, diestimasikan akan terus tumbuh, dengan GoFood menjadi pilihan pertama masyarakat Indonesia. Hal itu diungkapkan Tenggara Strategics, badan riset bagian dari Centre for Strategic and International Studies (CSIS) dan Universitas Prasetiya Mulya.

Dalam riset berjudul “Survei Persepsi & Perilaku Konsumsi Online Food Delivery (OFD) di Indonesia,” yang dirilis pada 15 Juni 2022, Tenggara Strategics menyebutkan GoFood menjadi layanan paling banyak dipakai dan menjadi top of mind masyarakat Indonesia.

Riyadi Suparno, Direktur Eksekutif Tenggara Strategics, mengatakan bahwa layanan pesan-antar makanan secara online atau online food delivery (OFD) merupakan salah satu pendorong pertumbuhan ekonomi digital dan penggerak perekonomian di tengah masyarakat.

Saat pandemi, katanya, layanan OFD  terbukti menjadi penyelamat masyarakat yang harus beraktivitas dari rumah dan penyelamat UMKM untuk bisa tetap berbisnis.

Tenggara Strategics kemudian melakukan riset untuk mengetahui, apakah pascapandemi layanan OFD tetap diminati mengingat ada perubahan perilaku masyarakat yang sudah mulai kembali bekerja di kantor, beraktivitas di luar rumah serta adanya relaksasi regulasi dalam bepergian.

“Jawaban yang kami dapat dari riset ini adalah masyarakat tetap meminati layanan OFD karena kenyamanan dan kemudahan yang ditawarkan,” katanya dalam keterangan resmi, Kamis (16/6/2022).

Industri Online Food Delivery Tumbuh, GoFood Pilihan Utama Konsumen

Foto: dok. Riset Tenggara

GoFood Ungguli ShopeeFood dan GrabFood

Riset Tenggara Strategics mencatat pada periode pandemi Covid-19 GoFood adalah pemimpin layanan pesan antar makanan di Indonesia dengan nilai transaksi terbesar.

Tenggara mengestimasi nilai transaksi pesan-antar makanan (GMV/gross merchandise value) yang terjadi di sektor OFD sebesar Rp78,4 triliun pada 2021. Estimasi ini dihitung berdasarkan hasil riset Google, Bain, dan Temasek  tahun 2021.

Dari jumlah itu, nilai transaksi platform GoFood, bagian dari ekosistem GoTo, menurut hitungan Tenggara mencapai Rp30,65 triliun atau lebih tinggi dari penyedia layanan OFD lainnya seperti GrabFood dan Shopee Food.

Stella Kusumawardhani, Economic Research Lead, Tenggara Strategics, menambahkan riset juga menemukan layanan OFD telah menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari keseharian masyarakat.

“Mayoritas konsumen menggunakan OFD untuk mendukung produktivitas, menjelajahi tren kuliner terbaru dan bersosialisasi. Lebih dari setengah konsumen menggunakan OFD minimal sekali setiap minggu,” katanya.

Dari sisi pengguna, layanan OFD digunakan oleh hampir seluruh lapisan masyarakat berpenghasilan tetap. Generasi Z menjadi pengguna terbanyak sekitar 43 persen disusul generasi milenial sebesar 39 persen.

Masih menurut riset, kata Stella, GoFood lebih banyak dimiliki dan digunakan oleh konsumen Indonesia meski para konsumen memiliki aplikasi OFD lainnya.

Tidak berhenti di situ, GoFood juga merupakan platform yang menjadi  top of mind sekitar 50 persen dan paling banyak diunduh oleh 76 persen konsumen, serta menawarkan kenyamanan dan menu paling beragam.

Setelah GoFood, peringkat kedua ditempati oleh ShopeeFood dengan nilai transaksi mencapai Rp26,49 trilliun. Sebanyak 28 persen responden menjadikan ShopeeFood sebagai top of mind platform OFD dan dianggap konsumen sebagai platform yang paling banyak menawarkan promo.

Peringkat ketiga ditempati oleh GrabFood berada di posisi dengan transaksi mencapai Rp20,93 triliun. Terdata sebanyak 22 persen responden menjadikan GrabFood sebagai top of mind platform OFD.

“Kami memperkirakan industri OFD juga akan terus bertumbuh. Hasil survei kami menemukan mayoritas konsumen atau sekitar 99 persen berniat terus menggunakan dan meningkatkan penggunaan 96 persen layanan OFD di masa-masa mendatang,” katanya.

Handyanto Widjojo, Research Fellow, Tenggara Strategics, menambahkan sekalipun penelitian dilakukan di masa pandemi, beberapa keunggulan OFD seperti kenyamanan dan kemudahan, akan tetap menjadi pertimbangan konsumen pada periode mendatang.

“Karena kebiasaan tersebut sudah terbentuk, apalagi untuk hal yang ada hubungannya dengan makanan," katanya.

Kajian layanan OFD ini menggunakan metode wawancara tatap muka oleh pewawancara terlatih, dengan jumlah responden mencapai 1.200 yang tersebar di 6 kota yang dilakukan pada 10 hingga 14 Januari 2022. Riset juga memiliki tingkat kepercayaan 95 persen, dengan batas kesalahan atau MoE +/- 2,8 persen.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Media Digital
Editor : Media Digital

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

# Hot Topic

Rekomendasi Kami

Foto

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper