Bisnis.com, JAKARTA - Anak usaha PT Telkom Indonesia Tbk. (TLKM) yaitu Telkomsel buka-bukaan terkait investasi pada saham PT Goto Gojek Tokopedia Tbk. (GOTO) di DPR.
Komisi VI Dewan Perwakilan Rakyat menggelar rapat panitia kerja (Panja) Investasi BUMN dengan Telkom dan Telkomsel ini dilakukan untuk membahas investasi di GoTo.
Direktur Utama Telkomsel Hendri Mulya Syam dalam paparannya menjelaskan proses investasi pada saham GOTO termasuk keuntungan yang didapat dari investasi tersebut.
"Kami telah memaparkan secara rinci kepada Komisi VI DPR terkait setiap proses pengambilan keputusan serta dasar atas aksi korporasi Telkomsel yang memutuskan untuk berinvestasi pada GoTo," kata Hendri dikutip dari Antara, Selasa (14/6).
Hendri pun mengungkapkan jika para anggota parlemen pun telah menyampaikan pesan dan aspirasinya sebagai wujud kepedulian kepada Telkom Grup.
Hendri menegaskan investasi Telkomsel di GoTo adalah murni keputusan profesional, sesuai aturan tata kelola yang baik atau Good Corporate Governance (GCG) dan mengacu pada business rules yang berlaku.
Baca Juga
Proses evaluasi dan persetujuan investasi senilai US$ 450 juta di Gojek dilakukan secara menyeluruh dengan melibatkan penasihat finansial dan legal independen.
Menurut Hendri Mulya, pada saat persetujuan investasi 16 November 2020, tidak ada keterlibatan komisaris Telkom. Keputusan investasi hanya sampai pada persetujuan akhir Telkom dan Singtel dalam rapat dewan komisaris Telkomsel.
Selain itu, proses investasi Telkomsel di Gojek juga telah merujuk pada peraturan perundang-undangan dan regulasi yang berlaku, yakni Kitab UU Hukum Perdata, UU No 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas, PP No 27 Tahun 1998 tentang Penggabungan, Peleburan, dan Pengambilalihan Perseroaan Terbatas, dan anggaran dasar Telkomsel No. 69 Tahun 2008.
Investasi Telkomsel ke GoTo lebih bertujuan menghasilkan value synergic positif untuk menciptakan dan memperkuat ekosistem digital nasional.
Anggota Komisi VI DPR Haris Turino mengatakan, setelah mencermati penjelasan Direktur Utama Telkom dan Telkomsel dalam Rapat Panja hari ini, dapat dipahami bahwa investasi tersebut bertujuan untuk pengembangan portofolio bisnis Telkom Grup di tengah tantangan industri telekomunikasi.
"Saya selaku anggota panja dan anggota Komisi VI DPR RI bisa memahami alasan investasi Telkom melalui Telkomsel di GOTO. Investasi ini semata-mata adalah pengembangan portofolio bisnis yang saat ini menghadapi pertumbuhan yang stagnan di industri inti telekomunikasi," kata Haris.
Ia pun menilai investasi tersebut bukan semata-mata untuk memperoleh capital gain jangka pendek, tetapi terciptanya sinergi antara Telkomsel dan GoTo di masa mendatang.
"Besaran dana yang diinvestasikan adalah Rp6,4 triliun dengan harga perolehan sebesar Rp270 per lembar saham. Ini lebih rendah dibandingkan dengan harga IPO sebesar Rp338/lembar. Jumlah saham yang dimiliki adalah 23,7 juta lembar saham. Kalau dilihat dari harga saham GoTo saat ini, maka sebenarnya Telkom sudah mencetak laba unrealized sebesar Rp2,8 triliun dari investasi tersebut," jelasnya.
Hingga kini, dari hasil investasi di Goto, Telkomsel telah menikmati nilai sinergi sebesar Rp 473,8 miliar pada 2021 dan Rp153,7 miliar pada kuartal I-2022. Sinergis tersebut berasal dari jumlah pengguna Gojek yang menggunakan Telkomsel meningkat 25,7% secara year on year, penetrasi jumlah pengguna paket swadaya Telkomsel sekitar 92% dari total pengemudi Gojek yang menggunakan Telkomsel.
Lalu pengemudi Gojek sebagai pengecer (reseller) tumbuh 74,3% secara tahunan, transaksi pembelian paket di GoPulsa tumbuh 131,8%, dan pertumbuhan paket data di aplikasi MyTelkomsel menggunakan GoPay tumbuh 50,4%.