Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Wijaya Karya (WIKA) Catat Nilai Kontrak Baru Rp12,4 Triliun per Mei 2022

PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. mendapatkan nilai kontrak baru Rp12,4 triliun per Mei 2022 dari berbagai proyek.
Jajaran komisaris dan direksi PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. (WIKA) setelah RUPSLB pada Kamis (2/9/2021)./ WIKA.
Jajaran komisaris dan direksi PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. (WIKA) setelah RUPSLB pada Kamis (2/9/2021)./ WIKA.

Bisnis.com, JAKARTA - Emiten kontraktor PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. membukukan nilai konrak baru Rp12,4 triliun hingga Mei 2022. Emiten dengan kode saham WIKA tersebut optimistis dapat meraih target kontrak baru Rp42,57 triliun hingga akhir tahun.

Corporate Secretary Wijaya Karya Mahendra Wijaya menjelaskan perseroan berhasil mencatatkan nilai kontrak baru (NKB) mencapai Rp12,4 triliun hingga Mei 2022.

"Sampai dengan akhir Mei 2022, kontrak baru WIKA sebesar Rp12,4 triliun, dimana Rp7,8 triliun didapat dari proyek-proyek infrastruktur dan gedung, Rp2,3 triliun dari industri-industri penunjang konstruksi, Rp1,9 triliun dari proyek-proyek EPC dan sisanya dari bisnis properti," ungkapnya saat dihubungi Bisnis, Minggu (12/6/2022).

WIKA menargetkan kontrak baru hingga akhir tahun mencapai Rp42,57 triliun, realisasi hingga bulan kelima tersebut mencapai 29,12 persen. Komposisi perolehan kontrak baru tahun 2022 ini ditargetkan 67 persen berasal dari induk dan 33 persen dari entitas anak.

WIKA memproyeksikan 2022 menjadi tahun pemulihan ekonomi pasca menurunnya tren penularan Covid-19, seiring dengan program percepatan vaksinasi dan program pemulihan ekonomi nasional (PEN) oleh Pemerintah.

"Sejauh ini kami masih optimistis. Hal ini menjadi sinyal sekaligus momentum kesempatan bagi perseroan menunjukkan kinerja positif," tuturnya.

Berdasarkan laporan keuangan per 31 Desember 2021, WIKA mencetak pendapatan bersih sebesar Rp17,8 triliun naik 7,69 persen dibandingkan dengan 2020 yang sebesar Rp16,53 triliun.

Dengan beban keuangan, beban pajak dan bagian rugi entitas asosiasi yang cenderung stabil, laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk turun 36,65 persen menjadi Rp117,66 miliar pada 2021 dibandingkan dengan Rp185,76 miliar pada 2020.

Sementara itu, jumlah aset WIKA meningkat menjadi Rp69,38 triliun pada 2021 dibandingkan dengan Rp68,1 triliun pada 2020. Jumlah liabilitas meningkat tipis menjadi Rp51,95 triliun pada 2021 dibandingkan dengan Rp51,45 triliun pada 2020. Adapun, posisi ekuitas WIKA per 31 Desember 2021 menjari Rp17,43 triliun naik dibandingkan dengan periode yang sama pada 2020 sebesar Rp16,65 triliun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper