Bisnis.com, JAKARTA — Indeks Bisnis-27 dibuka melemah ke posisi 568,66 pada perdagangan hari ini beriringan dengan pelemahan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG).
Mengutip Bursa Efek Indonesia (BEI), Jumat (10/6/2022) pukul 09.05 WIB indeks hasil kerja sama dengan harian Bisnis Indonesia tersebut menurun 3,40 poin atau setara 0,68 persen.
Dari 27 konstituen, sebanyak 4 saham parkir di zona hijau, 2 saham stagnan, dan 21 saham di zona merah pada awal perdagangan.
Perusahaan tambang PT Merdeka Copper Gold Tbk. (MDKA) memimpin penguatan di posisi nomor 1, meningkat 0,97 persen atau setara 50 poin ke posisi 5.200
Di posisi kedua zona hijau ada PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk. (CPIN) yang ikut terkerek 0,81 persen atau 50 poin ke level 5.000.
Jejeran emiten lainnya yang ikut hijau adalah HEAL dan TLKM dengan kenaikan masing-masing 0,37 persen dan 0,25 persen.
Baca Juga
Adapun saham indeks Bisnis-27 yang parkir di zona merah dipimpin oleh pengelola Alfamart, PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk. (AMRT) yang menurun 2,70 persen ke posisi 1.800
Posisi kedua zona merah ditempati oleh PT Bank Negara Indonesia Tbk. (BBNI) yang merosot 4,79 persen atau setara 85 poin ke level 1.690.
Sederet emiten lain yang ikut merosot antara lain INCO, ANTM, BMRI, ADRO, ASII, BBRI, KLBF dkk dengan penurunan di kisaran 0,36 persen hingga 2,61 persen.
Dua saham yang terpantau stagnan yaitu BRPT dan TBIG.
Pembukaan indeks Bisnis-27 yang melemah seiring dengan pembukaan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang menurun 0,95 persen ke posisi 7.115,917.
Sebanyak 139 saham berada di zona hijau, 294 saham di zona merah, dan 167 saham stagnan.
Direktur MNC Asset Management Edwin Sebayang menuturkan dalam riset hariannya, aksi profit taking lanjutan mungkin terjadi pada perdagangan hari ini, akibat jatuhnya indeks Wall Street yang menjadi sentimen negatif bagi investor di Indonesia.
Selain itu, potensi kejatuhan IHSG hari ini juga berasal dari turunnya beberapa harga komoditas, seperti minyak bumi, batu bara, emas, minyak sawit mentah, dan nikel di tengah melemahnya nilai tukar rupiah.
Adapun saham yang direkomendasikan beli antaralain TINS, AMDR, ISAT, AKRA, JSMR, ICBP, ARTO, BBRI, ASII, dan PTBA. Sebagian dari saham tersebut merupakan konstituen indeks Bisnis-27, seperti BBRI, ASII, dan PTBA.