Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Emiten Jagoan Lo Kheng Hong ABMM Raih Laba Rp456 Miliar pada Kuartal I/2022

Salah satu emiten batu bara jagoan Lo Kheng Hong, PT ABM Investama (ABMM) mencetak laba bersih yang dapat diatribusikan ke pemilik entitas induk senilai US$31,78 juta atau sekitar Rp456,14 miliar, naik 22,79 persen
Proses pengapalan batu bara dari conveyor belt ke kapan tongkang./abm-investama.com
Proses pengapalan batu bara dari conveyor belt ke kapan tongkang./abm-investama.com

Bisnis.com, JAKARTA – Emiten investasi tambang jagoan Lo Kheng Hong, PT ABM Investama Tbk. (ABMM) dan entitas anak mencatat pertumbuhan kinerja pada kuartal pertama 2022 yang lebih baik dengan raihan laba US$31,78 juta.

Berdasarkan laporan keuangan perseroan sampai dengan 31 Maret 2022, emiten bersandi saham ABMM tersebut mencetak laba bersih yang dapat diatribusikan ke pemilik entitas induk senilai US$31,78 juta atau sekitar Rp456,14 miliar, naik 22,79 persen dari US$25,88 juta pada periode yang sama tahun lalu.

Adapun, laba yang diatribusikan ke kepentingan non pengendali sebesar US$20,91 juta, naik dari periode yang sama tahun lalu senilai US$3,60 juta sehingga total laba tahun berjalan mencapai US$52,70 juta, naik dari tahun sebelumnya hanya mencapai US$29,49 juta.

Laba yang diperoleh berasal dari pendapatan dari kontrak dengan pelanggan sebesar US$286,70 juta, tumbuh 35,95 persen dari tahun sebelumnya senilai US$210,88 juta.

Pendapatan mayoritas berasal dari kontraktor tambang dan tambang batu bara sebesar US$241,18 juta, tumbuh dari tahun lalu US$175,23 juta.

Selanjutnya dari jasa logistik sebesar US$30,4 juta, jasa divisi Site Service dan Repabrikasi sebesar US$10,33 juta, dari sewa mesin US$104.585, Pabrikasi US$3,31 juta, dan perdagangan bahan bakar US$817.669.

Selanjutnya, beban pokok pendapatan mengalami kenaikan menjadi US$185,62 juta pada kuartal I/2022 dari US$152,35 juta pada kuartal I/2021. Hasilnya, ABM Investama berhasil mencetak laba kotor senilai US$101,07 juta, naik dari tahun sebelumnya hanya US$58,53 juta.

Selanjutnya, total aset perusahaan mengalami kenaikan dari US$1,03 miliar pada kuartal I/2021 menjadi US$1,15 miliar pada kuartal I/2022. Sementara itu, total liabilitas dan ekuitas naik dari US$1,03 miliar pada kuartal pertama 2021 menjadi US$1,15 miliar pada kuartal I/2022.

Pada pedagangan terakhir, Selasa (31/5/2022), harga saham ABMM tercatat naik 5,54 persen atau 160 poin ke 3.050 setelah mengantongi pembelian oleh asing senilai Rp17,09 miliar.

Sepanjang 2022 berjalan (ytd), harga saham ABMM mencatat kenaikan 114,79 persen. Adapun, dibandingkan dengan setahun lalu (yoy) harga saham ABMM melonjak 303,97 persen.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Mutiara Nabila
Editor : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper