Bisnis.com, JAKARTA - Harga emas menguat pada akhir perdagangan Jumat (27/5/2022) waktu New York, memperpanjang kenaikan untuk hari kedua berturut-turut, karena dolar terus menjauh dari level tertinggi 20 tahun setelah angka inflasi Amerika Serikat mencatat pelambatan.
Mengutip Antara, Sabtu (28/5/2022), kontrak emas paling aktif untuk pengiriman Agustus di divisi Comex New York Exchange, terdongkrak US$3,4 atau 0,18 persen, menjadi ditutup pada US$1.857,30 per ounce.
Emas berjangka Juni terangkat US$1,3 atau 0,07 persen menjadi US$1.847,60 pada Kamis (26/5/2022), setelah jatuh US$19,1 atau 1,02 persen menjadi US$1.846,30 pada Rabu (25/5/2022), dan melonjak US$17,60 atau 0,95 persen menjadi US$1.865,40 pada Selasa (24/5/2022).
Dolar, yang biasanya bergerak terbalik terhadap emas, turun pada Jumat (27/5/2022), melanjutkan penurunan di sesi sebelumnya, dan ditetapkan untuk mencatat penurunan mingguan kedua berturut-turut.
Indeks dolar, yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama saingannya, turun 0,16 persen menjadi 101,6670.
Investor juga menimbang angka inflasi AS yang mendingin, ketika Departemen Perdagangan melaporkan pada Jumat (27/5/2022) bahwa indeks pengeluaran konsumsi pribadi (PCE), ukuran inflasi pilihan Federal Reserve, hanya naik 0,2 persen pada April, kenaikan bulanan terkecil dari indeks dalam satu setengah tahun.
Baca Juga
Tingkat inflasi PCE inti, yang mengecualikan makanan dan energi yang mudah berubah, naik 0,3 persen pada April untuk kenaikan 4,9 persen secara tahunan, melambat dari 5,2 persen pada Maret 2022.
Emas juga menemukan dukungan tambahan karena indeks sentimen konsumen Universitas Michigan turun menjadi 58,4 dalam survei Mei 2022, melemah dari 65,2 pada April dan di bawah 82,9 pada Mei lalu.
Perdagangan di lantai bursa emas akan ditutup pada Senin (30/5/2022) untuk menandai liburan Memorial Day AS.
Logam mulia lainnya, perak untuk pengiriman Juli naik 13,1 sen atau 0,6 persen, menjadi ditutup pada US$22,096 per ounce. Platinum untuk pengiriman Juli naik US$5,6 atau 0,6 persen, menjadi ditutup pada US$943 per ounce.