Bisnis.com, JAKARTA – Emiten semen PT Semen Indonesia (Persero) Tbk. (SMGR) dan entitas anak mencatat pertumbuhan kinerja pada kuartal pertama 2022 yang lebih baik dibandingkan dengan pada periode yang sama tahun sebelumnya.
Berdasarkan laporan keuangan perseroan sampai dengan 31 Maret 2022, emiten bersandi saham SMGR tersebut mencatatkan pendapatan sebesar Rp8,13 triliun, tumbuh tipis dari tahun sebelumnya senilai Rp8,07 triliun.
Pendapatan mayoritas berasal dari penjualan semen senilai Rp6,85 triliun, lebih tinggi dari periode yang sama tahun lalu Rp6,48 triliun. Selain itu penjualan bahan bangunan non-semen juga tumbuh menjadi Rp149,04 miliar dari Rp134,43 miliar. Penjualan kantong semen naik ke Rp35,38 miliar, persewaan tanah tumbuh ke Rp9,49 miliar, dan jasa peledakan naik ke Rp6 miliar.
Sedangkan dari penjualan segmen lainnya mrngalami penurunan seperti Terak menjadi Rp680,14 miliar dari Rp916,26 miliar. Selanjutnya, pendapatan dari penjualan beton siap pakai turun ke Rp365,99 miliar dari Rp386,30 pada kuartal pertama tahun lalu.
Selanjutnya, beban pokok pendapatan mengalami kenaikan menjadi Rp5,88 triliun pada kuartal I/2022 dari Rp5,69 triliun pada kuartal I/2021. Hasilnya, Semen Indonesia mencetak laba kotor senilai Rp2,25 triliun, turun dari tahun sebelumnya Rp2,37 triliun.
Dengan kinerja sepanjang kuartal I/2022, SMGR mencetak laba bersih yang dapat diatribusikan ke pemilik entitas induk senilai Rp498,55 miliar, naik dari Rp450,26 miliar pada periode yang sama tahun lalu. Adapun, laba yang diatribusikan ke kepentingan non pengendali sebesar Rp24,96 miliar, naik dari periode yang sama tahun lalu senilai Rp13,29 miliar sehingga total laba tahun berjalan mencapai Rp523,46 miliar, naik dari tahun sebelumnya Rp446,12 miliar.
Baca Juga
Selanjutnya, total aset perusahaan mengalami kenaikan dari Rp76,50 triliun pada kuartal I/2021 menjadi Rp76,51 triliun pada kuartal I/2022. Sementara itu, total liabilitas mencapai Rp35,39 triliun dan total ekuitas Rp38,38 triliun.
Pada pedagangan terakhir, Rabu (25/5/2022), harga saham ASSA tercatat turun 2,61 persen atau 175 poin ke 6.525 setelah mengantongi penjualan oleh asing senilai Rp20,03 miliar.
Sepanjang 2022 berjalan (ytd), harga saham SMGR mencatat penurunan hingga 10 persen. Adapun, dibandingkan dengan setahun lalu (yoy) harga saham SMGR merosot 35,65 persen.