Bisnis.com, JAKARTA – Harga emas berjangka menguat pada akhir perdagangan Senin (16/5/2022), terdorong pelemahan dolar AS jatuh di tengah data ekonomi Amerika Serikat yang mengecewakan.
Dilansir Antara, harga emas kontrak pengiriman Juni di divisi Comex New York Exchange ditutup menguat 5,8 poin atau 0,32 persen ke level US$1.814,00 per troy ounce.
Emas bangkit setelah tergelincir di bawah level US$1.800 pada awal sesi.
Sementara itu, indeks dolar AS yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama saingannya, turun 0,36 persen menjadi 104,1870.
Indeks kondisi bisnis Empire State Fed New York yang baru dirilis anjlok 36,2 poin menjadi negatif 11,6 pada Mei. Indeks ini merupakan ukuran aktivitas manufaktur di negara bagian tersebut.
analis valas senior TD Securities Mazen Issa mengatakan dolar AS mungkin diredam sebagian karena banyak berita buruk telah diperhitungkan tetapi juga karena investor menunggu peristiwa seperti rilis data penjualan ritel AS dan penampilan publik oleh Ketua Fed Jerome Powell keduanya dijadwalkan pada Selasa.
"(Saya) tidak berpikir kita berada di pasar di mana kita akan melihat dolar melemah ... Ini akan membutuhkan banyak hal untuk membuat investor keluar dari dolar," ungkap Issa seperti dikutip Antara, Selasa (17/5/2022).
"Logam kuning sangat rentan terhadap kenaikan imbal hasil obligasi dan dolar yang lebih kuat baru-baru ini, karena bank sentral dipaksa untuk melakukan tindakan yang jauh lebih agresif," kata seorang analis.
Dengan dolar tetap menjadi favorit yang aman dan tekanan yang meningkat pada bank sentral untuk mengatasi inflasi, emas bisa tetap tidak disukai untuk sementara waktu, tambahnya.