Bisnis.com, JAKARTA – Terraform Labs, pendiri stablecoin algoritmik TerraUSD sedang berjuang memenangkan dukungan investor dalam rencana penyelamatan TerraUSD dan koin Luna yang terpuruk.
Mengutip Bloomberg, Kamis (12/5/2022), pembicaraan terhenti setelah perusahaan-perusahaan besar didekati oleh berbagai individu yang memiliki koneksi ke Terraform Labs dalam beberapa hari terakhir, menurut sumber yang mengetahui masalah tersebut yang meminta tidak disebutkan namanya karena diskusi tersebut bersifat pribadi.
Do Kwon sebagai CEO Terraform Labs berulang kali menyinggung upaya pemulihan di Twitter, mengatakan pada 10 Mei bahwa ia semakin dekat dan mendorong pengikutnya untuk tetap kuat.
Terraform Labs mengatakan mereka tidak dapat berkomentar. "Tim TFL sedang turun sekarang sehingga kami tidak dapat memenuhi permintaan komentar saat ini," kata seorang juru bicara kepada Bloomberg melalui email.
Alameda Research, Celsius, Galaxy Digital Holdings, Jane Street, Jump Crypto, dan Nexo termasuk di antara para investor yang terlibat dalam diskusi ini, kata sumber Bloomberg.
Celsius menyatakan dalam cuitannya di Twitter bahwa mereka tidak terlibat, sementara Nexo mengkonfirmasi kepada Bloomberg bahwa mereka telah didekati dan memilih untuk tidak bergabung dalam upaya tersebut. Jane Street dan Alameda menolak berkomentar.
Baca Juga
Jump Crypto, yang presidennya Kanav Kariya adalah anggota dari Luna Foundation Guard, juga menolak berkomentar. Jump Crypto adalah afiliasi dari Jump Trading. Galaxy tidak membalas permintaan komentar. Di sisi lain, situasi dari diskusi ini bisa berubah berdasarkan kondisi pasar.
Calon investor dalam satu kesepakatan yang diusulkan dari Luna Foundation Guard (LFG) ditawari kesempatan untuk membeli token terkait, Luna, dengan diskon 50 persen dari harga spot, Kumar Gaurav, pendiri dan kepala eksekutif penyedia likuiditas kripto Cashaa, mengatakan kepada Bloomberg dalam berita sebelumnya. Namun dia menambahkan perusahaannya tidak akan berpartisipasi.
Pendukung stablecoin berusaha mengumpulkan sekitar US$1,5 miliar untuk menopang token TerraUSD, kata Gaurav. Kelompok tersebut melaporkan rencana penggalangan dana pada Selasa (10/5/2022).