Bisnis.com, JAKARTA – Emiten ritel PT Ramayana Lestari Sentosa Tbk. (RALS) dinilai analis mencatatkan kinerja cukup baik di tahun ini.
Analis Mirae Asset Sekuritas Christine Natasya dan Jennifer A. Harjono memaparkan, penurunan biaya operasional atau operating expenses (opex) menjadi salah satu faktor yang mendongkrak kinerja Ramayana.
RALS tercatat membukukan tingkat operasional positif pada kuartal I/2022 dengan penurunan beban usaha sebesar 22,5 persen dibandingkan periode sebelumnya.
Laba perseroan juga tercatat meningkat hingga Rp30 miliar, dengan hasil akhir run-rate mencapai 10 persen dari perkiraan.
“Kami menganggap bottom line RALS sejalan dengan proyeksi kami,” tulis Christine dan Jennifer dalam hasil risetnya, Senin (9/5/2022).
Ramayana membukukan pendapatan bersih Rp600,5 miliar, tercatat meningkat 22,3 persen year-on-year (yoy) pada kuartal I/2022. Saham emiten ritel ini dinilai bisa rebound seiring meredanya Covid-19.
Baca Juga
“Kami pikir akan melihat rebound yang lebih kuat di kuartal I/2022 jika tidak ada varian Omicron pada Februari yang menyebabkan level PPKM lebih tinggi di beberapa wilayah,” imbuh analis.
Analis memperkirakan Ramayana akan membagikan payout ratio 50 persen di tahun ini, dengan dividen per saham menjadi Rp14 per lembarnya dengan hasil 2,1 persen menggunakan harga penutupan terakhir.
Ekonomi yang mulai membaik tahun ini diprediksi akan meningkatkan penjualan perseroan khususnya didongkrak penjualan saat Lebaran pada kuartal II/2022 nanti.
“Oleh karena itu, kami meningkatkan rekomendasi hold ke trading buy RALS. dengan target harga Rp750 Target harga didasarkan pada price to earning ratio atau PE 14x pada 2022,” tutup analis.
Pada penutupan sesi I perdagangan Senin (9/5/2022), saham Ramayana turun 2,24 persen atau 15 poin menjadi Rp655. Sebulan terakhir, saham RALS turun 13,25 persen.