Bisnis.com, JAKARTA – Konglomerat Warren Buffett sempat ceplas-ceplos bahwa bitcoin tidak menghasilkan apa-apa. Akhirnya, bitcoin hingga kini masih sulit untuk bangkit dari posisi US$38.000.
Aset Kripto terbesar tersebut makin sulit mempertahankan level resistensi, setelah mengalami penurunan lebih dari 5 persen dalam sepekan. Per hari Selasa, (3/5/2022) bitcoin tercatat turun 1,4 persen.
Melansir Yahoo Finance, selain bitcoin, ethereum (ETH-USD) juga turun lebih dari 5 persen dalam seminggu.
Melesunya harga bitcoin terjadi setelah CEO Berkshire Hathaway Warren Buffett berkomentar, “Satu hal yang saya cukup yakin adalah bahwa itu (bitcoin) tidak menghasilkan apa-apa,”.
Senada, Vice Chairman Berkshire Hathaway Charlie Munger juga sempat berkomentar bahwa bitcoin adalah hal yang bodoh dan jahat serta membuat dirinya terlihat buruk.
Sebaliknya, Elon Musk justru berkomentar bahwa bitcoin memiliki potensi jangka panjang dan menjadi alternatif likuid pengganti uang tunai.
Baca Juga
Para investor kripto agaknya terhenyak dengan tindakan Jerome Powell yang memberi sinyal kenaikan suku bunga The Fed hingga 50 BPS.
Disisi lain, CEO Federal Reserve Bank of St. Louis James Brian menegaskan, kenaikan suku bunga hingga 75 BPS tidak boleh dikesampingkan dari upaya Bank Sentral AS mengendalikan inflasi.
Bitcoin masih sangat tergantung pada pasar tradisional, sehingga ketika kondisi pasar merosot, maka posisi bitcoin pun ikut terancam.