Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bukalapak (BUKA) Berbalik Laba Rp14,54 Triliun, Berkat Allo Bank (BBHI)

Bukalapak (BUKA) mencatat laba bersih sebesar Rp14,54 triliun pada kuartal I/2022, berbalik dari rugi Rp324 miliar pada kuartal I/2021.
Warga menggunakan aplikasi Bukalapak di Jakarta, Selasa (18/1/2022). Bisnis/Fanny Kusumawardhani
Warga menggunakan aplikasi Bukalapak di Jakarta, Selasa (18/1/2022). Bisnis/Fanny Kusumawardhani

Bisnis.com, JAKARTA – PT Bukalapak.com Tbk. (BUKA) berhasil mengubah rugi menjadi laba bersih pada kuartal I/2022 imbas dari investasi di PT Allo Bank Tbk. (BBHI). 

Berdasarkan laporan keuangan perusahaan sampai dengan 31 Maret 2022, emiten bersandi BUKA ini berhasil membukukan pendapatan yang tumbuh sebesar 86 persen menjadi Rp788 miliar dari periode yang sama tahun sebelumnya.

Sementara itu pendapatan Mitra pada kuartal I/2022 meningkat sebesar 227 persen menjadi Rp 472 miliar, atau naik sebesar 47 persen dibandingkan kuartal IV/2021. Kontribusi Mitra Bukalapak terhadap pendapatan Perseroan menunjukkan peningkatan dari 34 persen pada kuartal I/2021 menjadi 60 persen pada kuartal I/2022.

Selain itu, BUKA juga mencatat laba operasional sebesar Rp14,42 triliun pada kuartal I/2022. Capaian ini berbalik dari rugi Rp328 miliar pada kuartal I/2021.

“Hal ini terutama disebabkan oleh laba nilai investasi dari PT Allo Bank Tbk. Oleh karena itu, Perseroan juga mencatat laba bersih sebesar Rp14,54 triliun pada kuartal I/2022, berbalik dari rugi Rp324 miliar pada kuartal I/2021,” tulis manajemen BUKA dalam keterangan pers, Kamis (28/4/2022).

Bukalapak juga terus menunjukkan pertumbuhan yang positif, di mana Total Processing Value (TPV) selama kuartal pertama 2022 tumbuh sebesar 25 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya, menjadi Rp34,1 triliun pada kuartal I/2022.

Pertumbuhan TPV BUKA didukung oleh peningkatan jumlah transaksi sebesar 34 persen sepanjang 3 bulan pertama 2021 sampai dengan kuartal I/2022. Sebanyak 74 persen TPV Perseroan berasal dari luar daerah tier 1 di Indonesia, di mana penetrasi all-commerce dan tren digitalisasi warung serta toko ritel tradisional terus menunjukan pertumbuhan yang kuat.

Mitra Bukalapak juga menjadi penggerak utama pertumbuhan perseroan, pasalnya TPV Mitra pada kuartal I/2022 bertambah sebesar 78 persen menjadi Rp17,3 triliun dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.

Kontribusi Mitra terhadap TPV perseroan meningkat dari 35 persen pada kuartal I/2021 menjadi 51 persen pada kuartal I/2022.

“Pertumbuhan Mitra ini didukung oleh berkembangnya variasi produk dan jasa yang ditawarkan oleh Bukalapak kepada para Mitra. Pada akhir Maret 2022, jumlah Mitra yang telah terdaftar mencapai 13,1 juta, meningkat dari 11,8 juta pada akhir Desember 2021,” papar manajemen perseroan.

Perseroan berkomitmen untuk fokus pada strategi agar dapat mencapai pertumbuhan yang kuat dan berkelanjutan, diiringi dengan pengelolaan beban yang baik. Pada periode kuartal I/2022, rasio beban umum dan administrasi (tidak termasuk kompensasi berbasis saham) terhadap TPV menjadi 1,0 persen dibandingkan dengan 1,1 persen pada periode yang sama di tahun sebelumnya.

Namun, Bukalapak masih membukukan rugi pada adjusted EBITDA sebesar Rp372 miliar pada kuartal I/2022. Rasio adjusted EBITDA terhadap TPV menunjukkan peningkatan dari -1,2 persen di kuartal I/2021 menjadi -1,1 persen di kuartal I/2022.

Di samping peningkatan efisiensi, Bukalapak juga memiliki permodalan yang kuat dengan posisi kas sebesar Rp20 triliun pada akhir Maret 2022.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Mutiara Nabila
Editor : Farid Firdaus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper