Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Capex Naik Hingga Rp20 Triliun, Astra (ASII) Targetkan Tumbuh di Semua Lini Bisnis

Sebagai catatan, belanja modal Astra International (ASII) sebelum pandemi mencapai Rp21 triliun pada 2019. Selanjutnya, saat pandemi menghantam, belanja modal turun menjadi Rp8 triliun.
Karyawan melintas di depan logo PT Astra International Tbk./Bloomberg - Dimas Ardian
Karyawan melintas di depan logo PT Astra International Tbk./Bloomberg - Dimas Ardian

Bisnis.com, JAKARTA - Emiten konglomerasi PT Astra International Tbk. (ASII) menargetkan belanja modal atau capital expenditure (capex) mencapai Rp20 triliun tahun ini.

Presiden Direktur Astra International Djony Bunarto Tjondro menjelaskan belanja modal ini diharapkan dapat membantu mendorong pertumbuhan kinerja seluruh lini bisnis konglomerasinya.

"Pertumbuhan kinerja secara finansial tidak bisa kami umumkan, tetapi dilihat bagaimana dengan ekspansi investasi, dan belanja modal Astra sudah hampir menyamai level sebelum pandemi," paparnya dalam konferensi pers RUPST, Rabu (20/4/2022).

Berdasarkan catatan perseroan, belanja modal sebelum pandemi mencapai Rp21 triliun pada 2019. Selanjutnya, saat pandemi menghantam, belanja modal turun menjadi Rp8 triliun.

Pada 2021, anggaran belanja modal ASII naik menjadi Rp9,2 triliun. Pada 2022, Astra menargetkan belanja modal Rp18 - Rp20 triliun.

"Ini sejalan dengan geliat bisnis yang ada di tempat kami, mestinya kalau kemudian situasi mobilitas masyarakat sudah cukup baik, misalnya pandemi terkendali menjadi endemi, kami optimistis ekonomi Indonesia akan memberikan multiplier effet ke bisnis Astra dengan sangat baik," jelasnya.

Dia melanjutkan seluruh lini bisnis Astra didorong pertumbuhannya pada tahun ini. Salah satu yang utama pertumbuhan penjualan otomotif.

Penjualan roda empat lanjutnya, cukup baik walaupun insentif PPnBM berbeda dengan 2021. Total penjualan kuartal I/2022 khusus grup emiten berkode ASII ini sebanyak 142.044 unit kendaraan naik 43,83 persen dibandingkan dengan penjualan pada kuartal yang sama tahun lalu sebanyak 98.753 unit.

Menariknya, jumlah penjualan tersebut sudah di atas total penjualan sebelum pandemi, naik 5,77 persen dibandingkan dengan penjualan kuartal I/2019 yang sebanyak 134.287 unit.

"Kami melihat penjualan cukup baik, walaupun kemungkinan suplai jadi hambatan yang tak akan terlalu besar," paparnya.

Sementara itu, penjualan roda dua dinilainya bakal terdorong kenaikan harga komoditas seperti CPO yang membuat daya beli masyarakat meningkat.

Dari anak usaha, pertambangan, harga batu bara juga sedang baik, dan pengerjaan pengupasan tanah juga dapat mendorong kinerja perseroan.

"Demikian pula di lini bisnis kebun, walaupun perlu diamati bersama. Pada lini bisnis infrastruktur, mobilitas baik, trafik meningkat, menjadi faktor kunci pendapatan kami," terangnya.

Adapun, lini bisnis jasa keuangan tambahnya, bakal didukung oleh perbaikan kinerja penjualan mobil perseroan. Dengan prinsip kehati-hatian, Astra yakin lini bisnis keuangannya tumbuh.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper