Bisnis.com, JAKARTA - PT Bumi Resources Minerals Tbk. (BRMS) membukukan kenaikan 26,50 persen pendapatan dari US$8,3 juta pada 2020 menjadi US$10,5 juta pada 2021. Volume produksi emas BRMS juga naik dari 73 kg pada 2020 menjadi 139 kg pada 2021.
Laba bersih BRMS juga mengalami kenaikan signifikan 1.625 persen, yakni dari US$4 juta pada 2020 menjadi US$69 juta pada 2021. Peningkatan laba bersih tersebut disebabkan karena adanya pendapatan lain-lain pada tahun 2021 senilai US$118 juta.
Sekitar US$90 juta dari pendapatan lain-lain tersebut berasal dari penyelesaian tagihan oleh pihak ketiga terhadap anak usaha BRMS dalam bentuk tunai maupun dalam bentuk hak, atas saham sebesar 80 persen pada PT Suma Heksa Sinergi, operator proyek tambang emas Kerta di Lebak, Banten.
Penyelesaian tagihan tersebut dibukukan sebagai pendapatan lain-lain di laporan laba rugi perusahaan dikarenakan tagihan tersebut sebelumnya telah mengalami penurunan nilai di tahun 2018.
Sedangkan sisa US$28 juta dari pendapatan lain-lain tersebut merupakan penghapusan utang dan penilaian persediaan yang telah dibukukan pada semester I/2021.
Direktur Utama & CEO BRMS Agus Projosasmito mengatakan, pendapatan lain-lain dalam bentuk penyelesaian tagihan, penilaian persediaan, dan penghapusan utang tersebut tidak dibukukan secara rutin oleh perusahaan.
Baca Juga
"Ke depannya, kami berharap untuk dapat lebih mengandalkan kenaikan pendapatan dari produksi emas kami untuk dapat meningkatkan laba bersih perusahaan," tutur Agus dalam keterangan resminya, Kamis (14/4/2022).
Dia melanjutkan, kepemilikan BRMS atas proyek tambang emas Kerta juga masih menunggu penyelesaian dokumen-dokumen terkait dan persetujuan dari pemerintah. Pihaknya percaya proyek tambang emas Kerta akan berdampak positif terhadap kinerja keuangan BRMS di masa mendatang.
Sementara itu, Direktur & Chief Investor Relations Officer BRMS Herwin Hidayat, mengatakan pihaknya akan terus meningkatkan kinerja produksi dan keuangan BRMS untuk kepentingan para pemegang sahamnya.
Menurutnya, konstruksi pabrik emas BRMS kedua di Palu dengan kapasitas 4.000 ton bijih per hari masih berjalan sesuai rencana untuk diselesaikan di tahun ini.
"Pabrik yang ketiga di Palu berkapasitas 4.000 ton bijih per hari dan pabrik yang keempat di Gorontalo berkapasitas 2.000 ton bijih per hari, diharapkan dapat mulai beroperasi di kuartal pertama tahun 2024. Pabrik-pabrik emas baru tersebut akan meningkatkan produksi emas perusahaan dalam waktu dekat ini,” ucapnya.