Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Induk RS Hermina (HEAL) Lahirkan Saham Demi Astra (ASII) Senilai Rp45 Miliar.

PT Medikaloka Hermina Tbk. (HEAL) melahirkan saham baru senilai Rp45 miliar demi PT Astra International Tbk. (ASII) agar bisa menjadi pemegang saham perseroan.
Direktur Utama PT Medikaloka Hermina Tbk Hasmoro (tengah), Komisaris Utama Paulus Kusuma Gunawan (kedua kiri), Wakil Komisaris Husen Sutakaria, Direktur Binsar Parasian Simorangkir (kedua kanan) dan Direktur Yulisar Khiat berbincang usai RUPS Tahunan, di Jakarta, Selasa (30/4/2019)./Bisnis-Nurul Hidayat
Direktur Utama PT Medikaloka Hermina Tbk Hasmoro (tengah), Komisaris Utama Paulus Kusuma Gunawan (kedua kiri), Wakil Komisaris Husen Sutakaria, Direktur Binsar Parasian Simorangkir (kedua kanan) dan Direktur Yulisar Khiat berbincang usai RUPS Tahunan, di Jakarta, Selasa (30/4/2019)./Bisnis-Nurul Hidayat

Bisnis.com, JAKARTA – PT Medikaloka Hermina Tbk. (HEAL) melahirkan saham baru senilai Rp45 miliar demi PT Astra International Tbk. (ASII) agar bisa menjadi pemegang saham perseroan.

Melalui penambahan modal tanpa hak memesan efek terlebih dahulu (PMHMETD) alias private placement, emiten konglomerasi PT Astra International Tbk. (ASII) menyuntikan modal pada emiten rumah sakit PT Medikaloka Hermina Tbk. (HEAL) senilai Rp45 miliar.

Berdasarkan keterbukaan informasi Hermina, Jumat (8/4/2022), perseroan mendapatkan suntikan modal melalui aksi korporasi dari Astra International dengan menerbitkan saham baru sebanyak 30 juta lembar saham dengan harga nominal Rp20 per lembar saham.

Adapun, tanggal penerbitan saham baru pada 6 April 2022 dan tanggal pencatatan saham baru pada 7 April 2022. Sementara itu, harga pelaksanaan private placement sebesar Rp1.500 per lembar saham, sehingga total harga saham baru tersebut mencapai Rp45 miliar.

"Pihak yang menjadi pembeli saham baru PT Astra International Tbk. Adapun, rencana penggunaan dana PMTHMETD untuk memenuhi kebutuhan modal kerja dan belanja modal perseroan," ungkap direksi dalam surat tersebut.

Setelah dilaksanakannya PMTHMETD tersebut, maka jumlah modal ditempatkan dan disetor Perseroan akan bertambah dari 14,89 miliar lembar saham menjadi 14,92 miliar lembar saham.

Mengutip laporan keuangan perseroan (4/4/2022), kinerja laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk tersebut mengalami kenaikan 111 persen dari tahun sebelumnya yang hanya mencapai Rp473,22 miliar.

Beberapa sektor yang berkontribusi meningkatkan laba bersih Hermina di antaranya rawat inap yang menyokong kenaikan paling besar.

Pendapatan Hermina di sektor rawat inap meningkat Rp1,24 triliun, dari Rp2,86 triliun pada 2020 menjadi Rp4,10 triliun pada 2021.

Selain itu, sektor rawat jalan RS Hermina yang memiliki 32 cabang ini juga naik menjadi Rp1,68 triliun.

Lebih lanjut, beberapa lini bisnis non rumah sakit yang turut menyumbang laba bersih Hermina di antaranya pendapatan manejemen Rp3,45 miliar dan aset kerja sama operasional (KSO) yang mencapai Rp34,54 miliar.

Rumah sakit yang didirikan sejak tahun 1985 ini tercatat mengalami peningkatan biaya keuangan Rp143,19 miliar dan beban usaha yang mencapai Rp1,26 triliun.

Namun, penghasilan lainnya yang diperoleh perusahaan juga meningkat cukup drastis, yakni meningkat 96 persen dari Rp71,74 miliar di tahun sebelumnya menjadi Rp140,63 miliar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper