Bisnis.com, JAKARTA – PT Radana Bhaskara Finance Tbk. (HDFA) mencatatkan laba bersih sebesar Rp34,7 miliar atau naik sekitar 141 persen yoy. Setelah membukukan kerugian selama 3 tahun lamanya.
Sepanjang tahun lalu, Radana Finance menyalurkan pembiayaan baru sebesar Rp.1,48 triliun atau mengalami kenaikan sebesar 255% yoy. Capaian itu diikuti dengan rasio piutang bermasalah (%NPF) yang terjaga di kisaran 0,12 persen.
“Pencapaian laba pada tahun 2021 ditopang oleh total pendapatan yang tumbuh melesat dan penurunan beban operasional yang cukup signifikan,” ujar Rizalsyah Riezky selaku Direktur Keuangan Radana Bhaskara Finance, dalam keterangan resmi Senin (4/4/2022).
Pada 2021, HDFA membukukan kinerja pendapatan sebesar Rp155 miliar, atau naik sebesar 54 persen yoy. Kenaikan tersebut dipengaruhi oleh jumlah booking yang cukup signifikan. Milokevin Wendiady selaku Direktur Bisnis memaparkan bahwa naiknya jumlah booking seiring dengan pulihnya kondisi pandemi serta penyempurnaan proses bisnis.
Selain itu, biaya operasional juga berhasil ditekan hingga Rp74 miliar atau turun sebesar 42 persen yoy. Hal ini didorong oleh transformasi model bisnis sehingga menjadi lebih efisien.
Dari laporan posisi keuangan, Radana Finance mencatatkan kenaikan pada total asset sebesar 66 persen yoy menjadi Rp1,28 triliun dari posisi yang sama sebelumnya sebesar Rp.772 miliar. Hal ini dipengaruhi oleh naiknya piutang pembiayaan-gross yang cukup substansial sebesar 209 persen yoy menjadi Rp1,1 triliun dari posisi sebelumnya sebesar Rp357 miliar.
Baca Juga
Selaras dengan capaian tersebut, rasio FAR (Financing to Asset Ratio) terjaga pada angka 86 persen. Liabilitas tercatat naik sebesar 145 persen yoy menjadi Rp651 miliar dari posisi sebelumnya sebesar Rp266 miliar.
Hal ini dikarenakan selama kurun waktu Januari 2021 sampai dengan Desember 2021, outstanding pinjaman bank Perseroan sebesar Rp545 miliar, naik sebesar 195 persen yoy. Ekuitas dibukukan mencapai Rp629 miliar, naik 24 persen yoy dari periode sebelumnya sebesar Rp506 miliar.
Hal ini dikarenakan Perseroan melakukan Penambahan Modal Tanpa Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (PMTHMETD) pada kuartal IV 2021.
Rizal berharap sinergi yang baik serta dukungan dari seluruh stakeholders akan terus berlangsung sehingga dapat memberikan layanan yang terbaik serta selalu menjadi mitra andal dan sahabat terpercaya bagi pelaku usaha yang membutuhkan solusi keuangan.