Bisnis.com, JAKARTA – Emiten pelayaran PT Samudera Indonesia Tbk. (SMDR) menambah targetnya untuk pendapatan tahun ini dibandingkan dengan pada tahun sebelumnya.
Direktur Utama SMDR Bani Maulana Mulia menyebutkan, tahun ini SMDR berharap bisa meraup pendapatan menembus US$700 juta.
Pada sepanjang 2021 sendiri, SMDR menargetkan pendapatan US$500 juta dan berhasil meraih pendapatan sebesar US$672 juta.
“Kami manajemen berkomitmen membuktikan bahwa kinerja perusahaan bisa kita perlihatkan sustain growth-nya. Saya paham sebelumnya ada performa yang tidak selalu stabil, tapi paling tidak tim manajemen sekarang melihat bagaimana kita dulu merestruktur sehingga mendapatkan strategi yang baik dan berlanjut ke depan,” ujarnya dalam keterbukaan informasi, Kamis (31/3/2022).
SMDR berharap momentum pemacu pertumbuhan masih bisa terus berlanjut hingga 2023 dan seterusnya meskipun diyakini tidak akan mudah melihat sudah banyak harga angkutan dan komoditas yang sudah menembus all-time record (ATR)
Adapun, terkait dengan target belanja modal, SMDR awalnya merencanakan US$130 juta, dengan perincinan US$90 juta untuk pembelian kapal.
Baca Juga
“Namun ternyata kita punya rencana diverisifikasi investasi di bidang logistik. Jadi, kita akan revisi yang ada dalam bujet dan sesuaikan dengan target revenue yang akan kita capai,” imbuh Ridwan Hamid, Direktur Keuangan SMDR.
Ke depan, untuk menjaga momentum pertumbuhan, kenaikan harga dan permintaan yang terjadi saat ini harus manfaatkan sebaik mungkin. Salah satu yang dilakukan SMDR adalah mengembangkan lini bisnis yang lain seperti diversifikasi layanan logistik ke pelabuhan, dan terkait logistik lainnya.
Adapun, per hari ini, SMDR kami baru melakukan akuisisi conditional purchase agreement untuk akuisisi perusahaan PT JAC samudera logistik, yang sebelumnya dibangun oleh SMDR dengan JAC Grup dari Dubai.
“Sebelumnya porsi sahamnya 50:50, dan sekarang kami ambil alih jadi 100 persen jadi perusahaan distribusi logistik di Indonesia untuk distribusi produk consumer goods seperti fast moving consumer goods, bisnis ini sedang berkembang di Indonesia,” ungkap Bani.
Sementara, rekanan perusahaan tersebut, yang melayani dari negara-negara Eropa dan Timur Tengah akan fokus di regional mereka.
“Selanjutnya, masih ada lagi langkah-langkah serupa untuk akuisisi dan pengembangan bisnis yang terdiversifikasi, tidak hanya peti kemas saja, namun karena masih proses akan dibertahukan kemudian,” ungkap Bani.