Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

IHSG Ditutup Melemah ke 7.011, Investor Asing Borong Saham Rp1,1 Triliun!

IHSG parkir pada posisi 7.011,69 atau turun 0,54 persen, kendati investor asing memborong saham.
Karyawan memantau pergerakan harga saham di Kantor Mandiri Sekuritas,  Jakarta, Rabu (15/7/2020). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti
Karyawan memantau pergerakan harga saham di Kantor Mandiri Sekuritas, Jakarta, Rabu (15/7/2020). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti

Bisnis.com, JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terpantau melemah pada penutupan hari ini, Selasa (29/3/2022) meskipun investor asing cenderung masuk hingga Rp1 triliun lebih.

IHSG parkir pada posisi 7.011,69 atau turun 0,54 persen. IHSG sempat mencatatkan posisi tertinggi pada level 7.072,77 dan terendah 7.007,91.

Tercatat, 228 saham menguat, 289 saham melemah dan 167 saham bergerak ditempat. Investor asing mencatatkan aksi net foreign buy Rp1, triliun di seluruh pasar.

Investor asing tercatat membeli saham PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI) sebesar Rp307 miliar. Menyusul dibelakangnya adalah PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (TLKM) sebesar Rp149,9 miliar, dan PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) senilai Rp121,4 miliar dan .

Direktur MNC Asset Management Edwin Sebayang mengatakan, kombinasi menguatnya Indeks DJIA sebesar 0,27 persen serta EIDO sebesar 0,52 persen di tengah turunnya yield obligasi AS tenor 10 tahun dan derasnya capital inflow dana asing ke Bursa Indonesia, berpeluang menjadi katalis pendorong penguatan lanjutan IHSG dalam perdagangan Selasa ini.

"Di lain pihak perlu diwaspadai adanya potensi tekanan jual dari turunnya harga komoditas," ujar Edwin, Selasa (29/3/2022).

Tekanan tersebut datang dari harga minyak yang turun cukup tajam 8,09 persen, batu bara 1,68 persen, emas 1,81 persen, CPO 0,57 persen, Timah 1,04 persen, dan Nikel 4,68 persen. Hal tersebut terjadi di tengah kembali munculnya kasus baru Covid-19 di beberapa kota di China, sehingga Pemerintah China perlu melakukan lockdown di kota Shanghai.

Selain itu, sentimen juga datang dari berlanjutnya invasi Rusia atas Ukraina yang telah memasuki hari ke-33. Di luar dugaan semula diperkirakan Ukraina dapat ditaklukan dalam waktu singkat.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper