Bisnis.com, JAKARTA - Emiten rumah sakit grup Lippo, PT Siloam International Hospitals Tbk. (SILO) mencetak kenaikan laba bersih hingga 4 kali lipat.
Berdasarkan laporan keuangan per 31 Desember 2021, emiten berkode SILO ini membukukan kinerja pendapatan sebesar Rp9,38 triliun naik 31,94 persen dibandingkan dengan Rp7,11 triliun pada 2020.
Pendapatan tersebut terdiri atas pendapatan spesialis sebesar Rp1,74 triliun naik dari tahun lalu Rp1,35 triliun dan pendapatan non spesialis sebesar Rp7,63 triliun yang turut meningkat dibandingkan dengan 2020 yang sebesar Rp5,75 triliun.
Adapun, beban pokok pendapatan perseroan turut meningkat pada 2021 menjadi Rp5,76 triliun dari 2020 sebesar Rp4,77 triliun. Hal ini membuat laba bruto SILO naik menjadi Rp3,61 triliun dari Rp2,33 triliun.
Beban usaha meningkat menjadi Rp2,41 triliun dari Rp1,83 triliun, dan beban lain-lain meningkat menjadi Rp179,85 miliar dari Rp101,59 miliar.
Kendati seluruh beban tersebut meningkat, laba usaha SILO tetap bertumbuh menjadi Rp1,01 triliun pada 2021 dari Rp390,59 miliar pada 2020.
Baca Juga
Dengan demikian, anak usaha Grup Lippo itu mencatatkan pertumbuhan laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk atau laba bersih sebesar 480 persen menjadi Rp674,11 miliar dari Rp116,16 miliar pada 2020.
Hal ini membuat laba per lembar saham dasar naik menjadi Rp416,96 per lembar dari Rp71,52 per lembar.
Adapun, jumlah aset SILO mencapai Rp9,3 triliun per 31 Desember 2021 naik dibandingkan dengan Rp8,42 triliun pada 2020.
Rinciannya, jumlah aset lancar naik menjadi Rp3,54 triliun dari Rp2,42 triliun, sedangkan aset tidak lancar turun menjadi Rp5,75 triliun dari Rp6 triliun.
Di sisi lain, posisi liabilitas pada 2021 menjadi Rp2,78 triliun naik dibandingkan dengan 2020 yang sebesar Rp2,4 triliun.
Dengan rincian liabilitas jangka pendek naik menjadi Rp2,23 triliun dari Rp1,68 triliun, sedangkan liabilitas jangka panjang turun menjadi Rp547,53 miliar dari Rp727,93 miliar.
Posisi ekuitas SILO tercatat naik menjadi Rp6,52 triliun pada 2021 dibandingkan dengan Rp6,01 triliun pada 2020.
Adapun, posisi kas dan setara kas akhir periode naik menjadi Rp1,91 triliun pada 2021 dibandingkan dengan RP907,53 miliar pada 2020.