Bisnis.com, JAKARTA – Emiten Grup Sinarmas PT Dian Swastatika Sentosa Tbk. (DSSA) mencatat kinerja positif sepanjang 2021 dan berhasil berbalik laba dari tahun sebelumnya.
Berdasarkan laporan keuangan perseroan, sampai dengan 31 Desember 2021, dikutip Rabu (23/3/2022), DSSA mencatatkan pendapatan usaha senilai US$2,16 miliar, jumlah ini lebih besar dari pendapatan usaha US$1,50 miliar pada 2020.
Kendati demikian, beban usaha perusahaan naik ke US$404,97 juta pada 2021 dari US$354,28 juta pada 2020, DSSA berhasil mencetak laba kotor US$902,11 juta pada 2021 dari tahun sebelumnya senilai US$527,92 juta.
Adapun, laba usaha DSSA tercatat mencapai US$497,13 juta pada 2021 dari tahun sebelumnya US$173,64 juta pada 2020. Laba sebelum pajak tercatat mencapai US$397,37 juta sepanjang 2021, berbalik dari rugi US$5,41 juta pada 2020.
Selanjutnya, laba tahun berjalan mencapai US$265,33 juta pada 2021, berbalik dari dari rugi US$US$57,87 juta pada 2020. Adapun, laba per saham diatribusikan kepada pemilik entitas induk senilai US$0,16 dari rugi US$0,11.
DSSA tercatat membukukan laba bersih tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pememilik entitas induk sebesar US$120,07 juta pada 2021, dari posisi rugi bersih 2020 sebesar US$83,82 juta.
Baca Juga
Pada Rabu (23/3/2022), harga saham DSSA tercatat stagnan di posisi Rp44.000. Dalam setahun, harga sahamnya berhasil melesat 220,58 persen. Sementara itu, sepanjang 2022 berjalan harga sahamnya masih turun 10,20 persen.