Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

IHSG Capai Rekor Penutupan Tertinggi Tembus 7.000, Ini Faktor Pendorongnya

IHSG ditutup naik 0,66 persen atau 45,64 poin menjadi 7.000,82 mencapai rekor tertinggi.
Presiden Joko Widodo menyampaikan pidato dalam pembukaan perdagangan Bursa Efek Indonesia perdana tahun ini pada Senin (3/1/2022). IDX.
Presiden Joko Widodo menyampaikan pidato dalam pembukaan perdagangan Bursa Efek Indonesia perdana tahun ini pada Senin (3/1/2022). IDX.

Bisnis.com, JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menembus level 7.000 dan mencapai rekor penutupan tertinggi sepanjang masa pada, Selasa (22/3/2022) di tengah derasnya aksi beli investor asing.

IHSG ditutup naik 0,66 persen atau 45,64 poin menjadi 7.000,82, setelah bergerak di rentang 6.968,2-7.003,26, mengutip data RTI.

IHSG pun berhasil mencatatkan rekor penutupan tertinggi sepanjang sejarah Bursa Efek Indonesia (BEI). Sebelumnya, IHSG mencapai level penutupan tertinggi 6.992 pada pekan lalu, 16 Maret 2022.

Tercatat, hari ini 303 saham menguat, 205 saham melemah dan 175 saham bergerak ditempat. Investor asing mencatatkan aksi net foreign buy Rp722,33 miliar di seluruh pasar.

Total transaksi mencapai Rp13,28 triliun. Kapitalisasi pasar Bursa Efek Indonesia sejumlah Rp8.818,98 triliun.

Investor asing tercatat membeli saham PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) sebesar Rp346 miliar, atau yang terbanyak hari ini. Menyusul dibelakangnya adalah PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (TLKM) senilai Rp187,4 miliar dan PT Vale Indonesia Tbk (INCO) sebesar Rp65,7 miliar.

Vice President PT Samuel Sekuritas Indonesia Muhammad Al Fatih menyampaikan penguatan IHSG secara indeks sektoral cukup merata. Tercatat 9 dari 11 sektor dalam IDX-IC mampu naik hari ini.

"Penguatan indeks sektoral cukup merata sehingga menopang IHSG. Hal ini juga menjadi kabar baik untuk mendorong IHSG ke depannya," paparnya dalam Youtube IDX Channel, Selasa (22/3/2022). 

Data Kinerja Indeks Sektoral IDX-IC Hari Ini

Al Fatih menyampaikan, IHSG berhasil menguat kembali setelah terkoreksi beberapa hari terakhir ke area 6.920-6.930. Ke depannya, IHSG diprediksi menguji level intraday 7.030, dengan support 6.970-6.950.

Menurutnya, IHSG ditopang aksi beli investor asing yang cukup besar. Rencana Federal Reserve mengerek suku bunga memang memberikan sentimen negatif bagi bursa negara maju.

Namun, hal ini bisa menjadi peluang bagi investor asing mencari emerging market, seperti pasar saham Indonesia, yang dinilai potensial.

Al Fatih menjelaskan, Indonesia memiliki keunggulan karena mendapat sentimen positif dari kenaikan harga sejumlah komoditas. Hal itu mengerek pendapatan emiten terkait sekaligus menambah pemasukan negara dan pertumbuhan ekonomi secara makro.

"Saat sentimen suku bunga The Fed menekan bursa global, investor mencari pasar yang potensial salah satunya Indonesia. Kita dianggap mampu memanfaatkan momentum kenaikan harga komoditas," imbuhnya.

Dia pun meyakini, meskipun belakangan harga komoditas terkoreksi menuju normal, secara jangka panjang pada 2022, rata-rata harga masih akan lebih tinggi dibandingkan tahun-tahun sebelumnya.

Analis OCBC Sekuritas Hendry Andrean menyampaikan IHSG mampu ditutup menguat sejalan dengan tren kenaikan bursa regional Asia lainnya. Investor tampaknya terlihat sudah tidak terlalu takut terhhadap ancaman kenaikan suku bunga acuan The Fed yang lebih agresif merujuk pada pernyataan Presiden The Fed Jerome Powell semalam.

Powell menyatakan bahwa The Fed melihat kondisi inflasi AS masih cenderung meningkat sehingga kemungkinan diperlukan kenaikan suku bunga acuan yang lebih agresif dibanding kenaikan 25 basis pada FOMC terakhir.

"Penguatan IHSG kali ini sepertinya juga ditopang oleh posisi investor asing yang kembali melakukan aksi beli (net buy)," paparnya dalam publikasi riset.

Menurut Hendry, investor asing merespons pidato Presiden Jokowi yang menyatakan bahwa pondasi ekonomi Indonesia semakin kuat meski adanya ketidakpastian dalam kondisi ekonomi global.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper