Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

KINO Andalkan Produk Minuman saat Ramadan, Potensi Naik 20 Persen

KINO memprediksi minuman Cap Panda, Cap Kaki Tiga, dan makanan ringan menjadi yang paling tinggi permintaannya selama momen Ramadan.
Produk minuman yang diproduksi PT Kino Indonesia Tbk./kino.co.id
Produk minuman yang diproduksi PT Kino Indonesia Tbk./kino.co.id

Bisnis.com, JAKARTA — Emiten produk konsumer PT Kino Indonesia Tbk (KINO) mengandalkan produk makanan dan minuman yang memperlihatkan tren kenaikan permintaan pada momen Ramadan dan Lebaran.

Direktur sekaligus Sekretaris Perusahaan Kino Indonesia Budi Muljono mengatakan minuman Cap Panda, Cap Kaki Tiga, dan makanan ringan menjadi yang paling tinggi permintaannya selama momen tersebut. Kenaikan permintaan berkisar 10 sampai 20 persen dibandingkan dengan bulan biasa.

“Kino mempersiapkan produk yang biasa akan mengalami peningkatan permintaan terutama di sektor F&B seperti minuman Cap Panda, Cap Kaki Tiga serta produk-produk makanan ringan. Kesemua produk ini biasa mendapatkan permintaan di periode-periode tersebut yang juga bertepatan dengan musim panas,” katanya ketika dihubungi, Senin (21/3/2022).

Saham KINO dengan kapitalisasi pasar sebesar Rp4,49 triliun terpantau terapresiasi 8,65 persen pada penutupan perdagangan hari ini ke level 3.140. Dalam sepekan terakhir, saham KINO menguat 14,60 persen dan sepanjang tahun telah terapresiasi 55,45 persen.

Kinerja positif KINO kontras dengan kondisi Indeks IDX Consumer Non Cyclical yang terkoreksi 0,29 persen pada penutupan perdagangan hari ini.

Head of Investment Information Mirae Asset Sekuritas Indonesia Roger M. M. mengatakan momen Ramadan dan Lebaran tidak bisa dinikmati maksimal oleh para emiten produk konsumer karena situasi pandemi. Namun, dia memperkirakan kinerja akan membaik seiring dengan normalisasi mobilitas masyarakat.

“Melihat penyebaran Covid-19 mulai melandai dan aktivitas masyarakat saat ini juga mulai terlihat normal, maka ada optimisme pada saham-saham konsumer untuk tahun ini. Walaupun saat ini isu bahan baku menjadi tantangan bagi beberapa sektor,” kata Roger.

Dia memperkirakan sektor konsumer bisa tumbuh positif, terutama dengan katalis kasus Covid-19 yang turun dan kenaikan harga bahan baku bisa diredam pelaku usaha.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper