Bisnis.com, JAKARTA — PT Nanotech Indonesia Global Tbk., resmi mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis (10/3/2022).
Perseroan resmi menjadi perusahaan tercatat ke-10 di BEI untuk 2022. Emiten dengan kode saham NANO ini bergerak dalam bidang penelitian dan pengembangan ilmu pengetahuan alam, teknologi rekayasa lainnya, serta aktivitas konsultasi manajemen.
NANO melepas sebanyak 1,28 miliar saham atau setara dengan 29,99 persen saham yang dilepas ke masyarakat dengan harga penawaran sebesar Rp100 per sahamnya. Dengan demikian, dana hasil IPO yang diperoleh NANO mencapai Rp128,5 miliar.
Dalam perdagangan perdananya, saham NANO terpantau terapresiasi 7 persen atau naik 7 poin ke level Rp107 pada pukul 10.40 WIB, dan naik 8 persen pada 11.08 WIB. Saham NANO sempat mencapai level tertinggi Rp110 dan terkoreksi 10 persen menjadi Rp90 per saham sepanjang perdagangan pagi ini.
Kapitalisasi pasar NANO mencapai Rp454,21 miliar. Volume saham yang diperdagangkan mencapai 617,80 juta saham, dengan frekuensi 35.203 transaksi bernilai Rp61,18 miliar.
Selain itu, Nanotech juga menerbitkan sebanyak 1.028.000.000 miliar Waran Seri I yang menyertai saham baru perseroan atau sebanyak 34,27 persen dari total jumlah saham ditempatkan dan disetor penuh pada saat pernyataan pendaftaran dalam rangka IPO.
Baca Juga
Setiap pemegang 10 saham baru perseroan berhak memperoleh 8 Waran Seri I di mana setiap 1 Waran Seri I memberikan hak kepada pemegangnya untuk membeli 1 saham baru. Waran Seri I adalah efek yang memberikan hak untuk melakukan pembelian saham biasa atas nama dengan harga pelaksanaan sebesar Rp125 yang dapat dilakukan setelah 6 bulan sejak efek dicatatkan di BEI.
Selama masa penawaran umum yang berlangsung pada tanggal 2–8 Maret 2022, Direktur Utama PT Nanotech Indonesia Global Tbk Suryandaru mengatakan saham NANO banyak diminati oleh masyarakat dengan adanya kelebihan permintaan (oversubscribed) sekitar 46,39 kali dari porsi penjatahan terpusat (pooling) yang ditawarkan kepada masyarakat.
Dengan demikian, total hasil pelaksanaan Waran Seri I adalah sebanyak-banyaknya sebesar Rp128,50 miliar.
Dengan menyandang status sebagai perusahaan terbuka, Suryandaru mengatakan Nanotech akan selalu menerapkan prinsip good corporate governance dalam setiap langkah yang diambil.
“Meskipun kondisi perekonomian nasional yang belum pulih total sebagai akibat pandemi Covid-19, perseroan tetap optimistis bahwa kegiatan usaha yang dijalankan perseroan akan memberikan kontribusi positif bagi pemegang saham dan para pemangku kepentingan,” lanjutnya.