Bisnis.com, JAKARTA — Perusahaan produsen roti merek Sari Roti, PT Nippon Indosari Corpindo Tbk (ROTI), mencatatkan penjualan sebesar Rp3,29 triliun sepanjang 2021 atau naik 2,4 persen dibandingkan dengan realisasi 2020 sebesar Rp3,21 triliun.
Direktur Nippon Indosari Corpindo Arlina Sofia menjelaskan bahwa perusahaan telah menempuh sejumlah strategi agar penjualan dapat tumbuh secara berkelanjutan. Selama 2021, ROTI memilih tidak hanya berfokus pada area perumahan dan wilayah di perkotaan. Sebaliknya, Arlina mengatakan perusahaan berhasil meluncurkan produk-produk baru yang sesuai dengan kebutuhan konsumen pada masa pandemi.
“Tak kalah penting, kami juga mengoptimasi dan memperluas sebaran kanal distribusi agar makin dekat dengan keluarga Indonesia sebagai konsumen loyal Sari Roti," kata Arlina melalui keterangan resmi, Senin (7/3/2022).
Arlina mengatakan strategi ini berhasil memperlihatkan hasil yang positif. Hal ini tecermin dari penjualan wilayah barat dan timur yang meningkat total 10 persen lebih tinggi daripada wilayah tengah yang belum optimal pertumbuhannya dibandingkan dengan tahun sebelumnya.
“Meski demikian, wilayah tengah masih tetap mendominasi dengan kontribusi 56,7 persen terhadap total penjualan perseroan pada 2021,” tambahnya.
Sejumlah inisiatif dan pengelolaan aktivitas produksi disebut Arlina juga berhasil meningkatkan profitabilitas. Meski kenaikan harga baku berlanjut sepanjang 2021 dan menekan laba kotor, ROTI berhasil memperbaiki margin laba bersih dari hanya 6,7 persen pada 2020 menjadi 8,6 persen pada 2021.
Baca Juga
Adapun laba bersih yang diperoleh ROTI sepanjang 2021 mencapai Rp281,34 miliar, naik sekitar 30,8 persen dari laba pada 2020 sebesar Rp215,05 miliar.
Direktur ROTI Ida Apulia mengatakan capaian 2021 menjadi landasan bagi perseroan untuk melangkah lebih tinggi pada 2022.
“Manajemen tetap optimistis dan berkomitmen melakukan analisis usaha yang komprehensif secara berkala untuk menetapkan strategi dalam mempertahankan pertumbuhan yang berkelanjutan,” kata Ida.