Bisnis.com, JAKARTA — Penawaran masuk dari lelang enam seri Surat Berharga Syariah Negara atau SBSN mencapai Rp33,5 triliun. Hasil lelang akan menjadi salah satu sumber pembiayaan anggaran pendapatan dan belanja negara atau APBN.
Berdasarkan keterangan resmi Direktorat Pembiayaan Syariah, Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR) Kementerian Keuangan, lelang enam seri SBSN atau sukuk negara telah berlangsung pada Selasa (22/2/2022). Penawaran berjalan melalui sistem lelang Bank Indonesia.
Kementerian Keuangan mencatat bahwa total penawaran yang masuk mencapai Rp33,5 triliun dengan yang terbesar ada di seri SPNS09082022, yakni mencapai Rp21,46 triliun. Penawaran di lima seri lainnya membentang di Rp1,37—5,25 triliun.
"Total nominal yang dimenangkan dari keenam seri yang ditawarkan tersebut adalah Rp9 triliun," tertulis dalam keterangan resmi, dikutip pada Rabu (23/2/2022).
Pemenang lelang yang mengajukan penawaran pembelian kompetitif akan membayar sesuai dengan yield yang diajukan. Pemenang lelang yang mengajukan penawaran pembelian non-kompetitif akan membayar sesuai dengan yield rata-rata tertimbang (weighted average yield) dari penawaran pembelian kompetitif yang dinyatakan menang.
Berikut rincian hasil lelang sukuk negara, dalam hal ini SBSN, yang berlangsung pada Februari 2022: