Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Emas Tergelincir dari Level US$1.900 per Ounce, Investor Ragukan Pertemuan Biden dan Putin

Harga spot emas melemah 0,2 persen menjadi diperdagangkan di US$1.895,06 per ounce pada pukul 15.44 GMT, turun dari posisi tertinggi sesi di US$1.908,03 yang menjadi level terbaiknya sejak 3 Juni 2021.
Emas batangan/Bloomberg
Emas batangan/Bloomberg

Bisnis.com, JAKARTA - Harga emas turun dalam perdagangan yang bergejolak pada Selasa pagi (22/2/2022) di Asia setelah munculnya keraguan atas pertemuan puncak antara Presiden AS Joe Biden dan Presiden Rusia Vladimir Putin untuk membahas krisis Ukraina.

Meskipun turun, emas tetap berada di dekat level tertinggi delapan bulan yang dicapai sebelumnya.

Harga spot emas melemah 0,2 persen menjadi diperdagangkan di US$1.895,06 per ounce pada pukul 15.44 GMT, turun dari posisi tertinggi sesi di US$1.908,03 yang menjadi level terbaiknya sejak 3 Juni 2021.

Emas berjangka AS juga turun 0,2 persen menjadi US$1.895,70 per ounce. Sementara itu, perdagangan reguler di Bursa Comex tutup untuk libur hari Presiden.

"Berita utama baru-baru ini yang berkaitan dengan Ukraina telah sangat berkontribusi pada emas yang memangkas kerugian sebelumnya karena selera risiko telah tergelincir sekali lagi," kata Craig Erlam, Analis Pasar Senior di OANDA.

Dia melihat beberapa resistensi di sekitar level US$1.900 untuk harga emas. Kemungkinan, dia melihat emas akan bertahan di sekitar level tersebut.

Sebuah pertemuan puncak antara Rusia dan AS diharapkan menawarkan kemungkinan jalan keluar dari krisis militer terbesar Eropa dalam beberapa dasawarsa.

Dolar AS terpantau melemah. Kondisi ini membatasi kerugian pada emas yang dibanderol dengan kurs dolar AS.

"(Emas) bertahan dengan baik. Terakhir kali kami naik ke level ini, akhirnya menjadi jebakan bullish dan pasar turun dengan sangat tajam," ujar analis independen Ross Norman.

Norman mendambahkan dirinya telah melihat beberapa aliran modal cukup bagus ke ETF atau exchange-traded fund. ETF adalah kontrak investasi kolektif yang unit penyertaannya diperdagangkan di bursa. Hal ini merupakan kabar yang menggembirakan, menurutnya.

SPDR Gold Trust, ETF emas terbesar di dunia, mengatakan kepemilikannya naik 0,5 persen pada Jumat (18/2/2022).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Newswire
Sumber : Antara
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper