Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ketegangan Ukraina-Rusia Mencekam, Harga Minyak Bertahan di US$95 per Barel

Hari ini, MIFX memperkirakan harga minyak berpotensi dibeli menguji resistensi di US$95,15 per barel.
Tangki penyimpanan minyak di California, Amerika Serikat/Bloomberg-David Paul Morris
Tangki penyimpanan minyak di California, Amerika Serikat/Bloomberg-David Paul Morris

Bisnis.com, JAKARTA – Harga minyak mentah mulai mendingin pada perdagangan Selasa (15/2/2022) meskipun di pasar West Texas Intermediate (WTI) dan Brent harganya sudah menembus US$95 per barel. Namun, laju minyak diperkirakan masih terus naik.

Mengutip data Bloomberg pada 09.12 WIB, harga minyak WTI tercatat turun 0,34 poin atau 0,36 persen ke US$95,12 per barel. Adapun, harga minyak Brent turun 0,25 poin atau 0,26 persen ke US$96,23 per barel.

Tim Riset Monex Investindo Futures (MIFX) mengungkapkan bahwa ketegangan antara Ukraina dan Rusia yang belum mereda masih berpotensi meningkatkan harga minyak.

“Kekhawatiran bahwa kemungkinan invasi Rusia ke Ukraina dapat memicu sanksi AS dan Eropa akan mengganggu ekspor minyak mentah dari salah satu produsen minyak utama dunia berpeluang memicu kenaikan harga minyak,” tulisnya dalam riset, Selasa (15/2/2022).

Tensi antara Rusia dan Ukraina menegang setelah Rusia mengumpulkan sekitar 110.000 bala tentara di perbatasan Ukraina. Para pejabat tinggi Amerika Serikat (AS) juga meyakini Rusia berencana melakukan invasi skala besar dalam waktu dekat.

Meskipun pernyataan tersebut telah dibantah, kekhawatiran tetap tidak surut lantaran pihak Ukraina membenarkan bahwa ada kemungkinan Putin dan komandonya memang akan melakukan serangan besar-besaran.

Bila invasi dilakukan oleh Rusia, AS memperkirakan pusat pemerintahan Rusia bisa tumbang. Oleh karena itu beberapa negara seperti Jerman, Perancis, termasuk AS tengah melakukan berbagai usaha dalam rangka menghindari bencana tersebut.

Terkait harga minyak hari ini, MIFX memperkirakan harga minyak berpotensi dibeli menguji resistensi di US$95,15 per barel.

“Namun, jika bergerak turun ke bawah level US$94,50, minyak berpeluang dijual menguji support di US$94,00,” jelas Tim riset Monex.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Mutiara Nabila
Editor : Farid Firdaus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper