Bisnis.com, JAKARTA – Saham PT Bukalapak.com (BUKA) dan Grab Holdings Ltd, dua entitas yang masuk dalam portofolio BRI Ventures terus tertekan sejak awal tahun. Namun, entitas induk BRI Ventures yakni PT Bank Rakyat Indonesia Persero Tbk. (BBRI) meyakini valuasi kedua portofolio tersebut akan membaik seiring berjalannya waktu.
“BUKA adalah IPO terbesar di Indonesia dan memulai lembaran baru bagi perusahaan teknologi di sini, sedangkan Grab menandai kesiapan market Asia Tenggara di mata investor Nasdaq. Potensi kedua IPO ini tentu akan diperoleh seiring market yang semakin baik,” kata Corporate Secretary BBRI Aestika Oryza Gunarto kepada Bisnis, Senin (7/2/2022).
Aestika menekankan bahwa BRI Ventures belum memiliki rencana melakukan divestasi terhadap kedua portofolio tersebut.
Tekanan harga saham yang dialami keduanya juga belum membuat Grup BRI mengubah penilaian terhadap Bukalapak maupun Grab. Apalagi, saat ini performa portofolio-portofolio lain masih dapat mengimbangi floating loss akibat penurunan harga saham BUKA maupun Grab.
“Performa BRI Ventures selalu dihitung secara perspektif portofolio atau secara belended. Sehingga kami juga turut mempertimbangkan performa portofolio yang lain juga, yang secara keseluruhan positif," jelasnya.
Sebagai gambaran, saham BUKA yang listing di Bursa Efek Indonesia (BEI) diperdagangkan dengan mahar Rp400 per saham hingga jeda sesi hari ini (8/2).
Baca Juga
Harga tersebut merepresentasikan tren penurunan 6,9 persen secara year-to-date (ytd) dari posisi awal Rp430 per saham. Sedangkan bila dibandingkan harga Rp850 ketika IPO, banderol BUKA telah longsor sekitar 52,9 persen.
Di sisi lain, saham Grab Holdings yang diperdagangkan di Bursa Nasdaq AS berharga US$5,34 per saham pada penutupan kemarin (7/2). Posisi ini melambangkan penurunan 25,1 persen dari posisi US$7,13 per saham secara ytd.
Terhitung hingga akhir Desember 2021, Grab dan BUKA termasuk dalam deretan portofolio saham non-asosiasi terbesar Grup BRI. Total nilai saham yang dimiliki BRI lewat BRI Ventures di kedua perusahaan masing-masing adalah Rp218,06 miliar dan Rp77,85 miliar.