Bisnis.com, JAKARTA – Harga emas global masih bergerak fluktuatif di tengah berbagai sentimen tak sekadar dari pasok dan permintaan tapi juga dari ekonomi AS sampai ketegangan geopolitik di Ukraina. Meskipun begitu, emas tetap dinilai cocok jadi aset investasi lindugn nilai yang aman.
Chief Marketing Officer PT Emas Antam Indonesia (EAI) Dede Izudin mengatakan bahwa proyeksi harga emas tahun ini dari beberapa analis berbeda-beda.
“Dari Goldman Sachs misalnya bilang 2022 akan terjadi kenaikan harga emas di atas US$2.000, tapi ada juga yang bilang naik ada yang turun, analis beda-beda, kondisi dunia kan tiba-tiba ada omicron, ada konflik Ukraina, apapun itu posisi emas tetap tepat sebagai safe haven,” ujarnya.
Menurutnya, emas harus ada dalam portofolio investas setiap orang. Berapa jenis investasiyang dimiliki, salah satunya harus ada emas.
Bicara investasi antara emas antara logam mulia dan perhiasan, Praktisi Emas D’Gold Father Herru Wijayadie mengatakan masing-masing punya nilai lebih.
“Untuk emas batangan spread [selisih harga jual dan beli]-nya relatif lebih kecil dari emas perhiasan. Tapi emas perhiasan punya fungsi sendiri yang tidak dimiliki oleh emas batangan yaitu bisa dipakai,” kata dia.
Baca Juga
Adapun, untuk investor emas pemula, Herru mengatakan untuk pilih brand emas yang sudah dikenal agar lebih likuid.
“Jadi suatu waktu mau kita cairkan, bisa lebih mudah diterima bayak pihak dan harganya tidak jatuh,” paparnya.