Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Investor Ritel Ini Borong Saham BUMI Tiap Hari, Kepemilikannya Tembus 7 Persen

Investor ritel Bambang Sihono menambah kepemilikan saham Bumi Resources (BUMI) sampai 10 hari perdagangan berturut-turut.
Operasional tambang batu bara kelompok usaha Bumi Resources./bumiresources.com
Operasional tambang batu bara kelompok usaha Bumi Resources./bumiresources.com

Bisnis.com, JAKARTA – Investor individu Bambang Sihono tercatat kembali menambah kepemilikan saham di emiten tambang milik Grup Bakrie, PT Bumi Resources Tbk. (BUMI). Dalam sepekan, Bambang menambah kepemilikan saham BUMI sampai lima kali.

Adapun, sepanjang Januari 2022 Bambang sudah menambah kepemilikan saham sebanyak 10 kali hingga kepemilikannya kini mencapai 7,34 persen.

Berdasarkan keterbukaan informasi BUMI di Bursa Efek Indonesia (BEI), pada Jumat (28/1/2022), Bambang baru saja menambah saham sebanyak 206,5 juta lembar saham. Dengan transaksi tersebut, kepemilikannya meningkat dari 7,07 persen menjadi 7,34 persen.

Adapun, secara nilai, Bambang memiliki total saham di BUMI sebanyak 5.454.950.200 saham atau setara dengan Rp414,57 miliar dengan nilai Rp76 per saham.

Sebelumnya, sepanjang Januari 2022 Bambang sudah menambah akumulasi saham di BUMI sampai lima kali, yakni pada 7 Januari 2022 sebanyak 58,8 juta saham, pada 10 Januari sebanyak 47 juta saham, pada 12 Januari 2022 sebanyak 30 juta saham, dilanjutkan pada 14 Januari 2022 sebanyak 102,9 juta saham, dan terakhir pada 18 Januari sebanyak 55,3 juta saham.

Bambang Sihono kemudian kembali menambah kepemilikan sahamnya pada 19 Januari 2022 sebanyak 3,04 juta, 20 Januari 2022 sebanyak 70 juta lembar, pada 24 Januari 2022 sebanyak 76,91 juta, 25 Januari 2022 sebanyak 6,8 juta, dan terakhir pada 26 Januari 2022 sebanyak 206,5 juta.

Bambang merupakan seorang investor ritel, atau investor individu dan berdomisili di Jakarta. Dengan suntikan pembelian saham dari Bambang saat ini total saham BUMI sebanyak Rp74,27 triliun.

Selain Bambang, HSBC Fund SVS A/C Chengdong dan Long Haul Holdings Ltd. Menjadi pemilik saham terbesar di BUMI dengan HSBC memegang 19,9 persen saham dan Long Haul Holdings sebanyak 4,14 persen. Sementara itu, 68,62 persen sisanya dipegang masyarakat.

Pada perdagangan Jumat (28/1/2022), saham BUMI tercatat sedang parkir di zona merah, turun 5 persen atau 4 poin ke Rp76. Sepanjang 2022 berjalan, harga sahamnya berhasil naik 13,43 persen. Namun, dalam setahun masih mencatatkan penurunan 1,30 persen.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Mutiara Nabila
Editor : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper