Bisnis.com, JAKARTA - Emiten telekomunikasi PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk. (TLKM) membeberkan rencana besar konsolidasi data center dan holding bisnis digital perseroan.
Manajemen Telkom dalam keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI) menjelaskan, konsolidasi bisnis data center perseroan akan dilakukan secara bertahap. Tahap pertama, konsolidasi aset-aset data center TelkomGroup yang berada di wilayah domestik, dialihkan ke Sigma Tata Sedaya (STS).
"Selanjutnya akan dilakukan kajian lebih lanjut terkait konsolidasi aset data center Telkom Group yang berada di regional," ujar manajemen, Jumat (21/1/2022).
Sebagaimana diketahui, Telkom mengambil alih saham STS untuk menjadi entitas anak dengan kepemilikan langsung. Pengambilalihan STS ini dilakukan karena Telkom berencana melakukan konsolidasi aset data center ke dalam satu entitas untuk memaksimalkan value bisnis data center.
Manajemen melanjutkan, STS sebagai entitas pengelola bisnis data center TelkomGroup nantinya memiliki kapabilitas yang dapat membangun ekosistem dalam bisnis data center, sehingga diharapkan dapat menjadi market leader di industrinya.
Untuk mendukung konsolidasi ini, Telkom mengatakan pihaknya tengah membangun hyperscale data center yang masih dalam tahap penyelesaian Tahap I. Rencananya, hyperscale data center ini akan beroperasi di awal kuartal II/2022.
Baca Juga
Sementara itu, pendirian PT Telkomsel Ekosistem Digital (TED), dimaksudkan untuk meningkatkan value secara maksimal dari bisnis digital anak usaha Telkom, yakni Telkomsel.
Pendirian TED ini diharapkan dapat memperkuat pertumbuhan Telkomsel dengan menangkap peluang di bisnis digital yang sedang bertumbuh dengan pesat di Indonesia.
"Pendirian perusahaan baru tersebut adalah dalam rangka untuk menumbuhkan bisnis digital Telkom ke depan sebagai new growth engines. Sedangkan konsolidasi bisnis seperti data center dilakukan dalam rangka memaksimalkan value dari bisnis Data Center di TelkomGroup," ucap manajemen.