Bisnis.com, JAKARTA – Harga minyak mentah Brent melanjutkan kenaikan ke level tertinggi dalam tujuh tahun terakhir pada Selasa (18/1/2022) menyusul ketegangan geopolitik di Timur Tengah dan meredanya kekhawatiran terhadap tekanan permintaan karena varian omicron.
Berdasarkan data Bloomberg, harga minyak Brent untuk pengiriman Maret 2022 terpantau menguat 1,11 persen atau 0,96 poin ke level US$87,44 per barel di ICE Futures Europe exchange pada pukul 10.49 WIB, level tertinggi sejak Oktober 2014.
Sementara itu, miyak West Texas Intermediate untuk pengiriman Februari 2022 menguat 1,44 persen atau 1,25 poin ke level US$85,07 per barel
Pejuang Houthi Yaman mengklaim telah meluncurkan serangan pesawat tak berawak ke Uni Emirat Arab, produsen minyak mentah terbesar ketiga di antara anggota OPEC. Serangan ini menyebabkan ledakan dan kebakaran di pinggiran Abu Dhabi, menewaskan tiga orang.
Harga minyak mentah terus bergejolak pada awal tahun 2022 seioring adanya pengetatan pasar karena permintaan yang kuat dan penghentian produksi sejumlah negara, termasuk Libya. Segmen di seluruh produk minyak menunjukkan tingginya permintaan, dari diesel hingga bahan bakar jet, yang melonjak di Eropa karena perjalanan udara menahan dampak varian omicron.
OPEC dijadwalkan merilis laporan bulanannya pada Selasa malam guna memberikan gambaran terhadap pasar.
Baca Juga
Kepala analis komoditas ING Groep NV Warren Patterson mengatakan sentimen harga minyak di pasar tetap konstruktif, sehingga serangan Houthi terhadap UEA hanya akan memberikan dorongan lebih lanjut terhadap harga minyak.
"Gangguan pasokan ditambah dengan permintaan yang kuat berujung pada pengetatan pasar yang lebih dari perkiraan,” ungkap Warren, seperti dikutip Bloomberg, Selasa (18/1/2022).
Salah satu serangan terbesar hingga saat ini di tanah UEA memicu kebakaran di bandara internasional utama Abu Dhabi pada hari Senin (17/1) dan membakar truk tangki bahan bakar di kawasan industri terdekat.
Serangan tersebut dilancarkan beberapa hari setelah pejuang Houthi yang didukung Iran memperingatkan Abu Dhabi agar tidak mengintensifkan kampanye udaranya terhadap mereka.