Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bursa Asia Tenggara Akhir 2021: Vietnam Paling Naik, Malaysia Merah Sendirian

Satu-satunya bursa saham yang mengalami pertumbuhan negatif di Asia Tenggara pada tahun ini adalah Bursa Malaysia.
Karyawan melintas di dekat layar pergerakan indeks harga saham gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Selasa (29/6/2021). Bisnis/Fanny Kusumawardhani
Karyawan melintas di dekat layar pergerakan indeks harga saham gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Selasa (29/6/2021). Bisnis/Fanny Kusumawardhani

Bisnis.com, JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup naik tipis selama pekan terakhir, periode 27-30 Desember 2021. 

IHSG pada akhir 2021, Kamis (30/12/2021) parkir di level 6.581,48, atau naik 0,28 persen dari 6.562,89 pada pekan sebelumnya. IHSG memang terkoreksi pada penutupan akhir 2021, namun sepanjang 2021, IHSG masih membukukan return 10,08 persen. 

Mayoritas bursa di Asia juga mengalami lonjakan sepanjang tahun ini. Indeks acuan di bursa Vietnam naik 34,61 persen, Thailand melonjak 14,38 persen, Singapura menguat 10,13 persen, Filipina menanjak 2,73 persen, sementara Malaysia terkoreksi 5,26 persen untuk tahun penuh 2021. 

Sementara itu, sekretaris Perusahaan Bursa Efek Indonesia Yulianto Aji Sadono mengatakan kapitalisasi pasar pada 29 Desember 2021 mencapai Rp8.277 triliun, atau naik hampir 18 persen dibandingkan posisi akhir tahun 2020 yakni Rp6.970 triliun.

Lalu, rata–rata nilai transaksi harian (RNTH) tercatat di angka Rp13,39 triliun.

"RNTH ini naik lebih dari 45 persen dibandingkan posisi akhir tahun lalu yakni Rp9,2 triliun," kata Yulianto dalam keterangan resminya, dikutip Sabtu (1/1/2022).

Selanjutnya, frekuensi transaksi harian juga telah mencapai angka 1,29 juta kali transaksi atau naik 91 persen dibandingkan akhir tahun 2020 dan merupakan nilai tertinggi jika dibandingkan dengan Bursa di Kawasan Asean sepanjang tiga tahun terakhir.

Pertumbuhan signifikan juga tercermin pada rata–rata volume transaksi harian yang telah mencapai 20,6 miliar saham atau naik lebih dari 80 persen dibandingkan akhir tahun lalu.

Selain itu hingga 30 Desember 2021, telah terdapat 54 perusahaan tercatat yang melakukan initial public offering (IPO) dan mencatatkan sahamnya di BEI. Dengan demikian, sebanyak 766 perusahaan telah mencatatkan sahamnya di BEI.

Total fund raised IPO saham mencapai Rp62,61 triliun, naik sebesar 1.022,35 persen dibandingkan dengan tahun 2020 dan merupakan nilai penggalangan dana tertinggi sepanjang sejarah pasar modal Indonesia.

"Indonesia pun masih menjadi Bursa dengan jumlah IPO terbanyak di kawasan Asean selama 3 tahun berturut-turut sejak tahun 2019," ucapnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper