Bisnis.com, JAKARTA – Bursa saham Amerika Serikat ditutup melemah pada Kamis (30/12/2021) setelah mencatat rekor tertinggi sepanjang masa.
Berdasarkan data Bloomberg, indeks Dow Jones Industrial Average ditutup melemah 0,25 persen ke level 36.398,08, sedangkan indeks S&P 500 melemah 0,3 persen ke 4.778,73 dan Nasdaq Composite turun 0,16 persen ke 15.741,56.
Indeks S&P 500 merosot ke posisi terendah sepanjang sesi hari Kamis beberapa menit menjelang perdagangan berakhir, sehari setelah membukukan rekor penutupan tertinggi ke-70 tahun ini.
Saham teknologi besar termasuk Microsoft Corp dan Apple Inc menyeret indeks Nasdaq, sementara Dow Jones Industrial Average turun untuk pertama kalinya dalam tujuh hari, menghentikan reli terpanjang sejak Maret 2021.
Saham pelayaran termasuk Carnival Corp. dan Royal Caribbean Cruises Ltd. turun setelah Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (CDC) mengatakan kapal pesiar harus dihindari untuk mencegah penyebaran Covid-19, bahkan jika penumpang telah divaksinasi.
Sementara itu, imbal hasil obligasi Treasury 10 tahun turun kembali di bawah rata-rata pergerakan 50 hari.
Baca Juga
Dalam ilustrasi permintaan tenaga kerja yang masih solid meskipun gelombang virus corona terbaru, data Kamis menunjukkan klaim pengangguran secara tak terduga turun pekan lalu sementara klaim yang berlanjut turun ke level terendah sejak Maret tahun lalu. Indeks aktivitas bisnis Chicago naik pada bulan Desember melampaui perkiraan ekonom.
“Biasanya kita mendapatkan reli Santa Claus tetapi kemudian beberapa hari terakhir ini bisa sangat fluktuatif,” ungkap presiden pasar global TIAA Bank Chris Gaffney, seperti dilansir Bloomberg, Jumat (31/12/2021).
“Lingkungan ekonomi dan fundamental bagi perusahaan masih sangat kuat,” lanjutnya.
Jumlah kasus Covid-19 melonjak 32 persen ke rekor 1,73 juta pada hari Rabu, menandai hari ketiga berturut-turut dengan lebih dari satu juta infeksi baru di seluruh dunia. Namun, lebih banyak bukti muncul bahwa Omicron memiliki gejala yang lebih ringan dan tidak berbahaya, terutama pada orang yang divaksinasi.
Menjelang akhir tahun, investor kini menilai implikasi dari varian omicron yang menyebar cepat, peningkatan inflasi yang disebabkan oleh kelangkaan pasokan dan penghapusan langkah-langkah stimulus, termasuk pengetatan kebijakan moneter, terutama oleh Federal Reserve.