Bisnis.com, JAKARTA - Diversifikasi bisnis yang dilakukan PT Erajaya Swasembada Tbk (ERAA) ke sejumlah sektor dinilai akan berimbas positif bagi performa perusahaan dalam jangka panjang.
Laporan dari RHB Sekuritas menyebutkan, langkah ERAA melakukan diversifikasi bisnis di luar smartphones dan tablet juga bisa jadi katalis positif. Selain Apotek Wellings dan Paris Baguette, bulan Juli lalu ERAA membeli 20 persen kepemilikan saham pada PT Sushi Tei Indonesia.
Saat ini, ERAA juga menjadi operator dari 35 toko The Face Shop dan menargetkan untuk membuka gerai JD Sports yang merupakan retailer untuk produk sports-fashion yang telah beroperasi di berbagai negara.
Meski margin dari bisnis ini masih cenderung kecil, namun prospeknya dalam jangka panjang diyakini positif. RHB Sekuritas meyakini sinergi ERAA dengan ekosistem ini akan berdampak optimal bagi kinerjanya.
“Kami menilai diversifikasi bisnis ini, berpotensi meningkatkan margin keuntungan ERAA seiring dengan sifat bisnisnya yang memiliki margin tinggi dan negosiasi penyewaan yang lebih baik,” demikian kutipan laporan tersebut, Kamis (23/12/2021).
Adapun, prospek kinerja ERAA ke depannya masih positif. Salah satu katalis positif untuk ERAA dalam jangka pendek adalah rilis produk iPhone 13 yang akan terlihat pada kinerja perusahaan pada kuartal IV/2021 dan kuartal I/2022.
Baca Juga
Secara historis, kebanyakan produk utama Apple cenderung dirilis pada akhir tahun. Hal ini tercermin dari performa ERAA yang cenderung membukukan margin optimal pada kuartal awal dan kuartal akhir.
“Sebagai salah satu produk high-end yang market share-nya mulai meningkat di Indonesia, penjualan iPhone 13 yang lebih tinggi akan berimbas positif bagi margin ERAA,” demikian kutipan laporan tersebut.
Laporan tersebut melanjutkan, sektor ritel masih akan menjadi kontributor utama penerimaan perusahaan. ERAA telah menutup sekitar 300 toko selama PPKM, sekitar 20 persen hingga 30 persen dari total keseluruhan toko yang dimiliki ERAA.
Seiring dengan hal tersebut, kontribusi sektor ritel terhadap penerimaan ERAA menurun dari 50 persen menjadi sekitar 40 persen. Meski demikian, kini traffic pada toko-toko ERAA mulai menguat dan kembali ke level sebelum terjadinya pandemi virus corona.
Selain itu, ERAA dinilai terus melanjutkan ekspansinya pasca PPKM darurat dengan membuka sejumlah toko baru dan membuka kembali outlet yang sebelumnya ditutup. RHB Sekuritas memprediksi, dengan laju ekspansi saat ini, ERAA dapat membuka sekitar 200 – 300 putlet baru dalam 5 tahun ke depan.
Pembukaan outlet dengan skema waralaba (franchise) yang dilakukan perusahaan juga dapat berimbas positif bagi kinerja ERAA. Saat ini, ERAA memiliki 15 outlet yang dibuka dengan skema franchise.
Seiring dengan hal tersebut, RHB Sekuritas menyematkan rating beli (buy) dengan target harga Rp1.100 dari sebelumnya Rp1.000. Target harga ini merepresentasikan upside sebesar 79 persen.
Sebelumnya, melalui anak usahanya, Erajaya Beauty and Wellness (EBW), ERAA membentuk perusahaan patungan (joint venture/JV) untuk membangun bisnis apotek.
EBW bekerja sama dengan CARiNG Pharmacy Retail Management Sdn Bhd (CPRM), anak perusahaan 7-Eleven Malaysia Holdings Berhad. Keduanya sepakat membangun PT Era Caring Indonesia yang akan bekerjasama dengan PT Era Farma Indonesia dalam menjalankan jaringan apotek dan layanan kesehatan dengan nama Apotek Wellings.
Erajaya merencanakan outlet Apotek Wellings pertama di Indonesia akan dibuka pada kuartal kedua 2022 di Jakarta. Lalu akan disusul dengan lokasi lain di kota-kota utama Indonesia. Mereka berharap Apotek Wellings akan membawa revolusi di industri ritel apotek dan produk farmasi.