Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Resmi PKPU, Garuda Indonesia (GIAA) Pastikan Operasional Tak Terganggu

Garuda akan mendukung keberlangsungan operasi maskapai dengan penuh pertimbangan, sambil menavigasi situasi yang dinamis pada saat ini, yang dalam kondisi masih tertekan.
Teknisi beraktivitas di dekat pesawat Boeing 737 Max 8 milik Garuda Indonesia, di Garuda Maintenance Facility AeroAsia, bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten, Rabu (13/3/2019)./Reuters-Willy Kurniawan
Teknisi beraktivitas di dekat pesawat Boeing 737 Max 8 milik Garuda Indonesia, di Garuda Maintenance Facility AeroAsia, bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten, Rabu (13/3/2019)./Reuters-Willy Kurniawan

Bisnis.com, JAKARTA - Pengadilan Negeri Jakarta Pusat mengabulkan tuntutan Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang (PKPU) PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. (GIAA), oleh PT Mitra Buana Koorporindo (MBK) selaku kreditur.

Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Setiaputra memastikan tidak ada operasi perseroan yang berubah akibat status PKPU ini.

"Tidak ada operasi yang berubah, jadi kami memastikan bahwa operasional perusahaan, operasional penerbangan, komitmen kami kepada penumpang, akan tetap berjalan seperti yang selama ini kita lakukan, terlepas dari PKPU ini," kata Irfan, Kamis (9/12/2021).

Dia melanjutkan, maskapai pelat merah ini akan terus melakukan upaya-upaya perbaikan. Dia berharap, setelah kesepakatan ini tercapai, Garuda Indonesia berada dalam posisi yang jauh lebih baik, jauh lebih sehat.

"Kami ingin meyakinkan seluruh kreditur dan publik bahwa setelah proses restrukturisasi ini, Garuda memastikan menjadi sebuah perusahaan yang mampu menghasilkan keuntungan," tuturnya.

Direktur Keuangan Garuda Indonesia Prasetyo mengatakan, Garuda akan mendukung keberlangsungan operasi maskapai dengan penuh pertimbangan, sambil menavigasi situasi yang dinamis pada saat ini, yang dalam kondisi masih tertekan.

Meski demikian, Prasetyo optimistis kondisi pasar akan terus membaik, seperti yang terlihat pada awal kuartal IV/2021, peningkatan jumlah penumpang pada Desember, dan kemungkinan pelonggaran pembatasan atas perjalanan di seluruh dunia.

"Hal-hal tersebut menambah alasan kami untuk optimistis terhadap pencapaian keuangan yang membaik," ucap dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper