Bisnis.com, JAKARTA – Emiten menara telekomunikasi, PT Dayamitra Telekomunikasi Tbk (MTEL) atau Mitratel dibuka stagnan pada hari pertama pencatatan.
MTEL resmi melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) hari ini, Senin (22/11/2021). Anak usaha BUMN itu menjadi emiten ke-41 yang tercatat sepanjang 2021. Saham MTEL dibuka stagnan pada level Rp800 hingga pukul 09.02.
Hingga pukul 09.18 WIB, saham MTEL terpantau melemah 5 poin ke level Rp795 dan terpantau sempat menguat sesaat ke level Rp890 per saham.
Saham MTEL tercatat diperdagangkan sebanyak 9.950 kali dengan volume saham beredar 255,98 juta. Adapun nilai transaksi mencapai Rp208,1 miliar. Selain itu, saham perseroan berada di rentang Rp790 hingga Rp890.
Dalam proses IPO, perseroan telah mengumpulkan dana hingga Rp18 triliun. Sebagai informasi, Mitratel berencana menggunakan 90 persen dana hasil penawaran umum untuk belanja modal.
Secara rinci perseroan menyebutkan bahwa 44 persen diantaranya akan digunakan untuk belanja modal organik. Misalnya seperti mengembangkan dan memperluas hubungan dengan pelanggan yang mencakup berbagai pengeluaran.
Baca Juga
Termasuk penguatan dan penambahan menara yang saat ini dimiliki oleh perseroan. Lalu Mitratel akan membangun menara dan menambah site untuk pesanan build to suite bagi berbagai operator.
Mitratel pun akan melakukan ekspansi ke layanan teknologi agar bisa bersinergi dengan bisnis penyewaan menara.
Selain itu, anak usaha BUMN itu akan menggunakan 56 persen dana untuk belanja modal anorganik. Mitratel akan menggunakan dana untuk mengakuisisi menara milik operator telekomunikasi terkemuka.
Perseroan juga berencana mengakuisisi produk dan layanan teknologi strategis yang bisa bersinergi dengan bisnis penyewaan menara. Adapun sisa 10 persen dari hasil penawaran umum akan digunakan untuk kebutuhan modal kerja lainnya seperti peningkatan sistem teknologi informasi.