Bisnis.com, JAKARTA — Calon emiten PT Dayamitra Telekomunikasi Tbk. (MTEL) atau Mitratel mencetak rekor sebagai IPO terbesar kedua setalah Bukalapak.
MTEL melepaskan saham sebanyak 23.493.524.800 atau setara saham publik lebih dari 28 persen. Anak usaha BUMN itu pun meraih dana publik sebesar Rp18,8 triliun kedua yang terbesar sepanjang sejarah.
Berdasarkan sumber Bisnis, karena tingginya minat investor ritel untuk membeli saham MTEL. Maka anak usaha Telkom itu menambah alokasi pooling menjadi 5 persen.
Sebelumnya, Direktur Utama Dayamitra Telekomunikasi Theodorus Ardi Hartoko menjelaskan dana dari hasil penawaran umum perdana (IPO) akan digunakan mengembangkan kompetensi dan kapabilitasnya menjadi perusahaan unggul profesional transparan.
"Kami pahami perubahan teknologi yang cepat harus akselerasi seluruh kompetensi Mitratel dan ke depan. Tercermin di bisnis plan tak hanya semata-mata tower bisnis, tapi berkembang menjadi infrastructure company bisa support era 5G dan kelanjutannya," katanya.
Saat ini, Mitratel memiliki 28.030 menara yang tersebar di Pulau Jawa sebanyak 11.963 menara atau 43 persen dari portofolio dengan tenancy ratio 1,64x. Sementara itu, sebanyak 16.067 menara atau 57 persen berada di luar Pulau Jawa dengan tenancy ratio 1,39x.
Baca Juga
"Kami bersama operator mempersiapkan rencana, memastikan pertumbuhan ekonomi di luar Jawa masif diimbangi seluruh operator yang dapat memberikan layanan sebaik-baiknya di seluruh Indonesia," ujarnya.
Direktur Utama Telkom Indonesia (Persero) Ririek Adriansyah menjelaskan rencana ke depan Mitartel akan mengembangkan bisnisnya yang paling mendasar dengan menambah menara di berbagai daerah baik membangun tower maupun akuisisi menara.
Demi menyambut era 5G selain membutuh menara lebih banyak, industri akan membutuh mini pool di kota-kota yang tidak mungkin lagi dibangun menara baru. Mitratel akan menyiapkan kebutuhan mini pool tersebut.