Bisnis.com, JAKARTA – PT Bumi Resources Minerals Tbk. masih menantikan pernyataan efektif dari Otoritas Jasa Keuangan terhadap Penawaran Umum Terbatas atau rights issue yang kedua, untuk mendanai pembangunan pabrik emas di Gorontalo.
Penawaran Umum Terbatas (PUT) tersebut sebelumnya direncanakan efektif pada Oktober 2021. Direktur Bumi Resources Minerals Herwin Hidayat mengatakan belum mengetahui sebab OJK belum mengeluarkan pernyataan efektif tersebut.
Pasalnya, seluruh tahapannya sudah dilakukan, seperti RUPSLB untuk mendapat persetujuan dari pemegang saham yang sudah diraih Agustus 2021. Emiten berkode saham BRMS ini juga telah menyampaikan prospektus rencana PUT kedua termasuk exercise price, profil perusahaan, dan pembeli siaga.
Kemudian semua permintaan tambahan, dokumen pendukung, dan semua pertanyaan OJK juga telah disampaikan.
“Kami masih menunggu pernyataan efektif dari OJK, kalau sudah ada akan kami segera proses untuk PUT kedua, karena kami sangat butuhkan dananya untuk mengembangkan proyek tambang emas di Gorontalo,” kata Herwin, Jumat (19/11/2021).
Pabrik emas di Gorontalo tersebut memiliki kapasitas produksi 2.000 ton bijih per hari dengan alokasi sekitar US$29 juta. Adapun, untuk pembangunan fasilitas proyek pendukung tambang seperti waste dump, sediment pond, power supply, explosive magazine, fuel storage, nursery facility, base camp, dan lainnya dialokasikan dari PUT kedua sebesar US$21 juta.
Baca Juga
Selanjutnya, untuk pengeboran di dua prospek emas, di Motomboto Utara dan Timur, dengan target tambahan cadangan 10 juta ton bijih dialokasikan senilai US$24 juta.
“Untuk pengeboran ini dari PUT I hanya kebagian US$5,25 juta, itu tidak cukup karena hampir seluruhnya kita gunakan untuk pembangunan pabrik di Palu,” urainya.
Selanjutnya, untuk bangun jalan dan infrastruktur sepanjang 30km dengan lebar 12 meter menyerap US$24 juta dari PUT II. Kemudian, untuk tailing waste management facility dialokasikan US$10 juta, dan sisa US$3 juta dari PUT II untuk pembelian peralatan dan perlengkapan alat-alat berat.
Sebelumnya, pemegang saham telah menyetujui rencana PUT II dalam RUPSLB pada 6 Agustus 2021. Prospektus mengenai rencana rights issue disampakan kepada Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada 13 Agustus 2021.
Untuk pelaksanaan PUT II ditetapkan harga Rp70 per saham. BRMS menargetkan dana segar Rp1,65 triliun dari rights issue ini.
Adapun, rights issue BRMS memiliki dua pembeli siaga. Pertama, Summer Ace Ventures Limited yang siap membeli hingga 17.915.924.714 saham baru atau setara 76 persen. Kedua, Hartman International Pte. Ltd siap membeli sebanyak 5.757.068.305 saham baru yang diterbitkan atau 24 persen.