Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pemasukan dari Grup Telkom Turun, Pendapatan RUNS Terkoreksi

PT Metra-Net, anak usaha PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk. (TLKM), merupakan pemegang saham PT Global Sukses Solusi Tbk. (RUNS).
PT Global Sukses Solusi Tbk (RUNS) resmi listing di Bursa Efek Indonesia pada Rabu (8/9/2021). RUNS menjadi perusahaan tercatat ke-33 di BEI pada 2021.rn
PT Global Sukses Solusi Tbk (RUNS) resmi listing di Bursa Efek Indonesia pada Rabu (8/9/2021). RUNS menjadi perusahaan tercatat ke-33 di BEI pada 2021.rn

Bisnis.com, JAKARTA – Kinerja PT Global Sukses Solusi Tbk. atau Runs System pada kuartal III/2021 mengalami koreksi akibat pendapatan dari afiliasi Grup Telkom berkurang.

Emiten berkode saham RUNS itu mencetak pendapatan sebesar Rp2,67 miliar turun 55 persen dibandingkan dengan tahun lalu Rp5,98 miliar. Penurunan tersebut diakibatkan oleh pendapatan dari pihak berelasi menurun.

Pada tahun lalu PT Metra-Net, yang menjadi pemegang saham, berkontribusi atas pendapatan sebesar Rp5,41 miliar. Adapun pada tahun ini pemasukan dari mereka menurun hingga ke level Rp1,95 miliar. Sebagai informasi, PT Metra-Net adalah anak usaha dari PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk. (TLKM).

Sementara secara segmen, pihak ketiga berkontribusi atas Run System sebesar Rp561 juta, Run I Probe Rp83,37 juta dan lainnya Rp77,32 juta. Di sisi lain, penurunan pendapatan tidak disertai dengan efisiensi beban-beban.

Pasalnya beban umum dan administrasi naik tiga kali lipat dibandingkan dengan tahun lalu menjadi Rp9,03 miliar. Setelah dikurangi dengan beban dan pajak lainnya, RUNS mencetak rugi bersih sebesar Rp5,30 miliar. Jumlah itu berbalik dari posisi tahun sebelumnya yaitu laba bersih Rp684,97 juta.

Pada masa penawaran umum perdana, RUNS telah melepas sebanyak 196.800.000 lembar saham dengan harga penawaran Rp254 per saham. Emiten teknologi itu mampu menghimpun dana sebesar Rp49,98 miliar.

Dana hasil IPO akan dipakai oleh perseroan untuk 4 hal utama. Pertama, sekitar 74 persen akan digunakan sebagai modal kerja diantaranya yaitu untuk pembiayaan proyek baru, biaya overhead dan operasional.

Kedua, 11 persen akan digunakan untuk market acquisition and expansion. Ketiga, 10 persen dipakai untuk kepentingan riset dan pengembangan. Terakhir, untuk belanja modal yang meliputi alat kerja dan prasarana diantaranya adalah komputer, server, router server, switchhub manageable, server rak 20U, firewall Fortinet, dan kendaraan operasional RUNS.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Pandu Gumilar
Editor : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper